Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kami ingin meleburkan kelompok Yahudi sekuler dan ortodoks

Kami ingin meleburkan kelompok Yahudi sekuler dan ortodoks Ayelet Shaked, calon anggota Knesset (parlemen Israel) dari Partai HaBayit HaYehudi. (jewishjournal.com)

Merdeka.com - Dalam sejumlah jajak pendapat, Partai HaBayit HaYehudi (Rumah Yahudi) berhasil menyodok ke urutan tiga selepas koalisi Likud-Yisrael Beitenu dan Buruh. Padahal, partai ini baru dibentuk pada 2008 dan dalam pemilihan umum setahun kemudian, mereka meraih tiga dari 120 kursi di Knesset (parlemen Israel).

HaBayit HaYehudi awalnya gabungan dari partai Religius Nasional, Moledet, dan Tkuma. Namun dua partai terakhir membelot. Partai ini dipandang sebagai kelompok kanan nasional religius.

Tapi itu dulu. Kini tiga tahun kemudian, HaBayit Hayehudi menjelma menjadi kuda hitam. Jajak pendapat terakhir dilansir oleh surat kabar Haaretz Selasa lalu, menempatkan Likud-Yisrael Beitenu di posisi pertama dengan 34 kursi Knesset, disusul Buruh (18), HaBayit Hayehudi (13), serta Shas dan Hatnuah sama-sama sebelas kursi.

Ayelet Shaked, calon anggota Knesset dari HaBayit HaYehudi, mengaku cukup puas dengan popularitas partainya versi pelbagai survei. Namun, perempuan 36 tahun berada di nomor urut tiga dalam daftar calon anggota Knesset di partainya, tidak mau terlalu percaya dengan hasil survei itu.

Bersama Ketua Partai HaBayit HaYehudi Naftali Bennett, Ayelet mendirikan MyIsrael pada awal 2010. Organisasi mengkampanyekan citra positif Israel lewat Internet dan media sosial. Mereka juga merancang protes terhadap gerakan anti-Zionis di seluruh dunia. Keduanya pernah bekerja sama ketika bekerja buat Benjamin Netanyahu.

Ayelet mengaku cukup akrab dengan Indonesia. Pamannya pernah berkunjung dua pekan ke negara ini. "Setahu saya, Indonesia negeri sangat indah," katanya.

Berikut penuturan politikus yang terang-terangan mengaku sebagai kaum sekuler ini saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Selasa (8/1) malam:

Hasil sejumlah jajak pendapat menempatkan partai Anda di urutan ketiga atau keempat setelah Likud, Yisrael Beitenu, dan Buruh. Anda yakin soal itu?

Saya tidak yakin karena itu cuma kata jajak pendapat. Itu cuma kata sebagian orang. Hasil sebenarnya adalah setelah pemilihan umum berlangsung.

Perkiraan Anda, berapa perolehan kursi partai Anda di Knesset?

Hasil beberapa jajak pendapat memperkirakan 15-18 kursi. Bisa jadi kami mendapatkan di tengah-tengah itu atau bahkan kurang dari itu.

Apa yang membuat partai Anda digandrungi padahal masih baru?

Karena kami menggabungkan antara kaum Yahudi sekuler dan ortodoks. Kami ingin menciptakan identitas baru Israel, yakni ada leburan antara kelompok sekuler dan ortodoks.

Maksudnya?

Kami ingin emcniptakan masyarakan ortodoks modern, yakni masyarakat yang bisa menyimbangkan antara kehidupan dunia dan agama.

Artinya, partai Anda bakal mengubah keistimewaan diperoleh kaum ortodoks, seperti kelompok Haredi?

Kami bakal menjadikan semua orang sama di Israel. Kelompok Haredi yang selama ini bebas dari wajib militer harus menjalani itu seperti warga Israel lainnya. Kalangan ortodoks juga harus terlibat dalam kegiatan ekonomi.

Bagaimana soal penyelesaian konflik dengan Palestina?

Partai kami tidak percaya dengan solusi dua negara karena Palestina akan menjadi negara Islam dan militan. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi.

Lalu apa rencana partai Anda?

Kami bakal menjadikan wilayah dengan permukiman Yahudi dominan di Tepi Barat berada di bawah kontro kami sepenuhnya. Kalau ini dilaksanakan berarti kami bakal menguasai 60 persen wilayah Tepi Barat.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan
Saudi Tegaskan Mustahil Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan

Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"

Baca Selengkapnya
Media AS Sebut Hamas Bersedia Gencatan Senjata 5 Tahun dan Sepakat Solusi Dua Negara dengan Israel
Media AS Sebut Hamas Bersedia Gencatan Senjata 5 Tahun dan Sepakat Solusi Dua Negara dengan Israel

Jika kesepakatan tercapai, maka sayap militer Hamas akan dibubarkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya

AS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Jawab Kabar Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Menlu Retno Jawab Kabar Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kabar itu dibahas Menlu Retno saat melaporkan perkembangan konflik Iran-Israel ke Wapres Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina

Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas

Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.

Baca Selengkapnya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Ada Aksi Bela Palestina, Lalu Lintas Menuju Kedubes AS Dialihkan
Ada Aksi Bela Palestina, Lalu Lintas Menuju Kedubes AS Dialihkan

Sejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina

Baca Selengkapnya