Jurnalis Belarusia raih Nobel Sastra 2015
Merdeka.com - Jurnalis Belarusia Svetlana Alexievich, 67 tahun, dinobatkan sebagai penerima penghargaan Nobel Sastra 2015. Kepala Akademi Nobel Swedia, Sara Danius mengatakan karya Alexievich adalah bentuk "prasasti penderitaan dan keberanian di zaman ini."
Svetlana Alexievich menjadi wanita ke-14 yang memenangkan penghargaan pertama kali diturunkan pada 1901 itu. Perempuan terakhir meraih anugerah prestisius ini adalah penulis cerita pendek asal Kanada, Alice Munro, pada 2013. Perempuan peraih nobel sastra masih sangat sedikit, dibandingkan 111 pemenang lainnya yang berjenis kelamin laki-laki.
"Karyanya berada di antara dokumenter dan novel, sebuah genre yang belum pernah mendapat penghargaan," sebut Bjorn Wiman, redaktur budaya dari harian Swedish Dagend Nyheter, sebelum pengumuman berlangsung, seperti dilansir dari laman The Guardian, Kamis (8/10).
Alexievich menulis kesaksian perempuan di negara-negara bekas Uni Soviet selepas kemelaratan dan penderitaan akibat Perang Dunia II. Dia juga melaporkan secara rinci kengerian akibat bocornya reaktor nuklir Chernobyl di Belarusia pada 1986. Terakhir kali seorang penulis nonfiksi meraih Nobel Sastra adalah pada 1953. Saat itu, Bekas Perdana Menteri Inggris, Sir Winston Churchill, dianugerahi Nobel berkat naskah pidato serta esai-esainya yang memperjuangkan hak asasi.
Diketahui sederet sastrawan dunia terkenal lainnya juga masuk ke dalam daftar nominasi Nobel Sastra 2015, seperti Haruki Murakami dari Jepang, Ngugi wa Thiong'o asal Kenya, Jon Fosse dari Norwegia, John Banville dari Irlandia, dan dua sastrawan senior America Serikat, Joyce Carol Oates dan Philip Roth.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puisi adalah salah satu genre sastra yang paling tua dan mengedepankan sisi emosional. Puisi lama dan puisi baru adalah jenis-jenis dalam puisi.
Baca SelengkapnyaSebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui, Nobel Prize yang didapatkan Einstein bukanlah Teori Relativitas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Albert Einstein hanyalah manusia biasa. Tak seluruh teorinya lekang di setiap zaman.
Baca SelengkapnyaAcara ini sering disajikan dengan tema seperti genre musik, kebangsaan, atau lokalitas musisi, atau bahkan liburan.
Baca SelengkapnyaPria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaHingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaUnsur ekstrinsik dari sebuah novel mengacu pada elemen-elemen yang ada di luar konten tekstual cerita itu sendiri.
Baca Selengkapnya