James Bond, si intel flamboyan
Merdeka.com - Perawakan laki-laki itu necis. Rambutnya disisir rapi hingga menimbulkan kesan klimis. Kira-kira umurnya 30an. Perempuan berparas cantik dan bertubuh seksi dengan gaun tipis berdiri di sampingya, membuat lelaki lain pun langsung memalingkan pandangan kepada dia. Kebetulan waktu itu mereka berdua sedang berada dalam sebuah jamuan makan malam. Bukan sembarang pesta. Acara itu digagas bos mafia kelas atas. Perlahan tapi pasti keduanya berjalan menghampiri seorang pria. Tampaknya memang sosok itu yang dicari. Para pengawal pimpinan bandit itu tidak lepas memperhatikan gerak-gerik mereka berdua. Tidak lama keduanya pun sampai di depan sang mafia. Sambil menyodorkan tangan hendak bersalaman, si pria necis tadi mengatakan namanya, "Halo, nama saya Bond. James Bond."
James Bond, si intel flamboyan namanya terdengar begitu akrab di telinga kita. Penulis novel Ian Fleming adalah penggagas kelahiran tokoh spion fiktif itu. Pekan ini di Ibu Kota London, Inggris, digelar pameran memperingati 50 tahun kiprah kisah James Bond diangkat ke dalam layar lebar.
Dilansir dari stasiun televisi CNN, Sabtu (7/7), pameran itu menampilkan segala macam barang unik atau senjata rahasia dalam film James Bond. Tercatat ada lebih dari 400 jenis barang dipamerkan kepada publik.
Ian Fleming sempat kesulitan mendeskripsikan tokoh mata-mata dan memberi nama dalam novel yang akan dia tulis. Kebetulan dia merupakan penggemar burung dan memiliki buku berjudul Burung-burung di India Barat karya ahli burung James Bond. Maka lahirlah tokoh spion tampan dan perlente itu. Dia pun harus menjelaskan alasan pemberian nama itu kepada istri sang ilmuwan. "Nama itu sangat mengusik pikiran saya. Seakan tidak romantis, sangat Inggris, maskulin, tepat seperti yang saya inginkan.
Mungkin Anda penasaran kenapa Ian Fleming bisa sangat runut dan detail dalam menggambarkan kerja mata-mata dalam novel itu. Hal itu lantaran dia memang pernah menjadi anggota militer dan bertugas di Divisi Intelijen Angkatan Laut Inggris pada masa Perang Dunia II. Dia pun mengakui tokoh karakter James Bond merupakan paduan dari pribadi semua spion pernah dia kenal saat itu.
Dari rumah mewah di kompleks perumahan Goldeneye di Jamaika, Fleming merampungkan 14 judul novel tentang James Bond. Pertama diterbitkan pada 1953 dalam novel berjudul Casino Royale.
Setelah Ian Fleming tutup usia pada 1966, penulisan novel itu ditulis bergantian oleh penulis lain. Mereka yang menggantikan yakni Kingsley Amis, Christopher Wood, John Gardner, Raymond Benson, Sebastian Faulks, dan Jeffrey Deaver.
John Gardner dan Raymond Benson masing-masing menulis 16 dan 12 judul novel tentang James Bond. Pada rentang 2005 hingga 2009, Charlie Higson menulis lima judul novel dan satu cerita mengisahkan tentang masa muda James Bond. Semuanya laris manis diserbu pembaca.
Kisah James Bond dalam novel pun akhirnya dihidupkan ke dalam tayangan televisi hingga layar lebar. Dengan menghadirkan aksi-aksi berbahaya dan jalan cerita berliku, film itu laku keras. Produser pun gembira melihat keuntungan berlipat ganda. Memang intel flamboyan. Meski fiktif masih yang suka.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen kebersamaan Komjen Pol (Purn.) Mochamad Iriawan dengan Hashim Djojohadikusumo belum lama ini menggambarkan dua orang intel bak tokoh klasik James Bond.
Baca SelengkapnyaDengan misi yang diembannya, tak jarang anggota polisi akan memakai cara-cara intelijen.
Baca SelengkapnyaDikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaSosok tersebut ialah para polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi intel kesulitan pakai seragam dinas usai lama menyamar di lapangan. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaMulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota polisi tidak sengaja bertemu dengan penjual es yang diduga intel yang berpangkat aiptu.
Baca Selengkapnya