Jalan panjang aturan imigrasi anti-Muslim hingga dibatalkan
Merdeka.com - Usai pelantikan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak butuh waktu lama untuk merealisasikan beberapa janjinya saat kampanye pemilihan presiden lalu. Hanya berselang tiga hari, sejumlah kebijakan baru ditandatanganinya dalam bentuk 'perintah eksekutif'.
Dari serangkaian perintah eksekutif yang diterbitkannya, dia membubuhkan tanda tangannya dalam kebijakan yang penuh kontroversi di dunia, yakni melarang warga dari tujuh negara muslim masuk ke Amerika Serikat. Kebijakan ini langsung ditentang di seantero negeri.
Tak hanya rakyat AS, sejumlah pejabat pemerintahan secara terang-terangan menolak perintah tersebut. Banyak yang menganggap kebijakan itu sangat bertentangan dengan konstitusi AS, di mana seluruh warganya diberi kebebasan untuk menjalani kepercayaannya masing-masing.
Plt Jaksa Agung Sally Yates secara terang-terangan menyatakan penolakannya untuk membela perintah sang presiden. Tak butuh waktu lama, Trump langsung mencopotnya dari jabatan tersebut dan menggantinya dengan Dana J Boente.
Infografis aturan imigrasi Trump ©2017 Merdeka.com/Siti Nuriyah Anjani
Penunjukan jaksa agung yang baru tak lantas mengurangi untuk melawan kebijakan presiden ke-45 AS itu. Puluhan gugatan segera dilayangkan, beberapa di antaranya terkait larangan masuk warga muslim. Sebagian besar diajukan ke pengadilan federal.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, hakim federal AS James Robart memutuskan membatalkan kebijakan larangan imigrasi di Amerika. Rakyat negeri adidaya itupun merayakan kemenangan tersebut, sejumlah orang yang sempat tertahan di bandara bisa bernapas lega untuk masuk ke AS.
Upaya banding yang dilakukan pemerintahan Trump juga menemui kegagalan. Alhasil, Departemen Kehakiman memutuskan untuk menarik kembali aturan yang ditandatangani sejak 27 Januari itu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita
Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan
Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaKisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang
Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnya