Jadi Presiden Filipina, Duterte ingin atur jam operasional karaoke
Merdeka.com - Rodrigo Duterte mulai beraksi. Baru terpilih jadi Presiden Filipina, Duterte akan segera menertibkan jam karaoke di negara Katolik tersebut. Bagi pria asal Mindanao, selatan Filipina ini, dengan menertibkan karaoke merupakan langkah awal dirinya memenuhi janji bakal menindak keras para kriminal dan bandar narkoba di negara tersebut.
Juru bicara Duterte, Peter Lavina, menyebutkan Wali Kota Davao tersebut akan menertibkan karaoke, dan melarang minum minuman beralkohol lewat tengah malam. Duterte juga akan menetapkan jam malam bagi anak-anak yang tidak didampingi orangtua saat bepergian.
"Di bawah kepemimpinan Duterte, tempat karaoke wajib tutup di atas jam 9 malam. Minuman keras dilarang diminum di atas pukul 1 malam, dan anak-anak tanpa dampingan orang tua tidak boleh keluyuran di atas jam 10 malam," ucap Lavina, seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (10/5).
Semua hal ini sama seperti peraturan yang ditegakkan 'Si Penghukum' di wilayah kepemimpinannya di Davao. Meski demikian, Lavina menyebutkan peraturan ini bukan untuk mengekang masyarakat Filipina.
"Peraturan ini bukan untuk mengekang hiburan masyarakat, namun untuk ketertiban umum. Larangan minum minuman beralkohol karena warga harus kerja esok harinya. Larangan karaoke sampai malam juga karena masyarakat harus tidur," sambung dia.
Soal jam malam bagi anak-anak, dia menjelaskan hal ini "demi memastikan anak-anak ada di rumah mereka, tidur dan bersiap untuk sekolah besok."
Duterte sendiri sebelumnya telah mengatakan akan bertindak tegas kepada setiap pelaku kejahatan, bahkan memerintahkan polisi untuk menembak mati mereka.
Belum diketahui apakah Duterte juga akan menerapkan peraturan Davao lainnya di Filipina, yaitu larangan merokok di tempat umum dan batas kecepatan berkendara.
Duterte sudah dipastikan menang setelah penghitungan suara dalam pemilu pekan lalu telah rampung 81 persen.
Pria 71 tahun ini dikenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, bahkan keterlaluan. Duterte sempat bercanda soal perkosaan dan pembunuhan misionaris Australia, dan menyebut Paus sebagai putra pelacur, komentar tersebut menuai kritikan dari pihak.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Jokowi Pilih Temani Cucu Bermain
Harapan dan doa bagi kesehatan Presiden pun diucapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnya