Jadi korban penyanderaan Abu Sayyaf, 10 WNI dapat kompensasi
Merdeka.com - Setelah bebas, 10 ABK WNI sandera Abu Sayyaf bisa segera bekerja kembali jika bersedia. Hal itu disampaikan Komisaris perusahaan kapal Patria Maritime Line, Loudy Irwanto Ellias. Namun, untuk pelayaran berikutnya, keamanan mereka akan diutamakan.
"Mereka harus tetap bekerja di perusahaan kami, tapi kini kami lebih mengutamakan keselamatan daripada cuma sekedar bisnis. Bisnis bisa didapatkan dari hal lain," kata Loudy saat ditemui di Jakarta, Senin (2/5).
Loudy juga menegaskan untuk terus menjamin hak karyawannya, terutama gaji 10 ABK WNI yang baru saja bebas dari sandera Abu Sayyaf, akan dibayarkan seperti biasa.
"Ada seperti kompensasi yang akan kami berikan," tandasnya.
Kompensasi yang diberikan perusahaan adalah kompensasi kemanusiaan, karena situasi sulit yang dialami oleh 10 ABK WNI tersebut.
"Mereka terang sudah mengalami hal yang sangat sulit dalam hidupnya, dan itu sangat sulit bagi mereka," tutupnya.
Patria Maritime Line tidak ingin penculikan kembali terjadi. Perusahaan kapal yang mengirim muatan batu bara ini tidak lagi melewati perairan Sulu dari Tarakan menuju Cebu.
"Sementara ini kita tidak lewat jalur yang sama dan tidak ada pengiriman. Pemerintah juga kan sudah menutup, jadi kita tidak melewati jalur situ," kata Loudy.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca Selengkapnya