Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Isu SARA memanas di Myanmar, pagoda dibangun dekat gereja & masjid

Isu SARA memanas di Myanmar, pagoda dibangun dekat gereja & masjid Pembangunan pagoda dekat gereja di Karen. ©2016 Merdeka.com/Karen News

Merdeka.com - Umat Kristen di Myanmar ramai menggunjingkan pembangunan pagoda raksasa berlokasi dekat gereja di Kabupaten Hpa-an, Provinsi Karen. Tak berapa lama, proyek pembangunan pagoda merambah hingga di dekat desa Hlaingbwe, lokasi masjid jami umat muslim setempat.

Penduduk beragama Kristen yang paling tersulut emosinya, karena para pekerja pagoda sengaja memasang bendera-bendera Buddhis di tanah gereja tanpa izin. Tindakan itu dinilai provokasi serius.

Pastur Saw Stylo, pemimpin Gereja Anglikan di Karen, meminta umat Kristen serta muslim berusia muda untuk menahan diri. Tensi sosial begitu tinggi sehingga dikhawatirkan rentan terjadi kerusuhan.

"Anak-anak muda, entah mereka Buddha, muslim, atau kristen, tolong jangan terpicu melakukan pelanggaran hukum," kata Stylo seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (28/4).

Pembangunan pagoda itu digagas oleh biksu Myaing Kyee Ngu, tokoh Buddhis berpengaruh di provinsi Karen. Pemerintah dan parlemen setempat telah mengirim surat kepada Kyee Ngu, meminta proyek pagoda ini dihentikan sementara agar situasi sosial tidak memanas.

Toleransi umat beragama di Myanmar selama beberapa tahun belakangan masih dipenuhi saling curiga, kendati junta militer sudah menarik diri dari pemerintahan. Di era represif 90-an, pemerintah sengaja mendiskriminasi umat beragama minoritas, baik Kristen, Islam, maupun agama lainnya, lalu menganakemaskan penganut Buddha.

Dampak kebijakan represif itu terasa sampai sekarang, ketika mayoritas umat Buddha menganggap penganut agama lain sebagai ancaman. Merujuk sensus delapan tahun lalu, penganut Kristen ditambah muslim di Myanmar hanya mencapai empat persen dari populasi.

Pemerintah Myanmar sebetulnya menggelar sensus pada 2014, namun data penganut agama tidak diumumkan. Kabarnya ada kenaikan jumlah penganut agama samawi di beberapa provinsi. Informasi itu dikhawatirkan bisa memicu kemarahan warga mayoritas, terutama dari kalangan garis keras Buddhis.

"Pemerintahan kini sudah berubah. Saya berharap ada perubahan yang terjadi dalam kehidupan beragama," kata Stylo, menyitir kemenangan partai pimpinan Aung San Suu Kyi.

Umat Kristen di Karen selama bertahun-tahun mengeluhkan penghinaan dan diskriminasi oleh mayoritas Buddhis. Tekanan sosial itu dulu dibekingi tentara.

Sedangkan umat muslim cenderung sudah menahan diri dalam kasus kali ini. Posisi umat Islam lebih rentan, setelah pada 2012 lalu terjadi kerusuhan bermotif SARA di provinsi Rakhine. Warga Buddha menyasar penduduk Rohingya. Ratusan warga tewas, terutama dari Rohingya. Selanjutnya 10 ribu warga etnis minoritas beragama Islam itu terpaksa kabur ke luar negeri.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Ini Tampang Suami di Makassar Bunuh Lalu Cor Jasad Istri Selama 6 Tahun, Santai Saat Jalani Rekonstruksi
Ini Tampang Suami di Makassar Bunuh Lalu Cor Jasad Istri Selama 6 Tahun, Santai Saat Jalani Rekonstruksi

Sebelum dibunuh, H menganiaya istrinya selama tiga hari karena cemburu.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sudah Siapkan Sapi, Ivan Gunawan Segera Terbang ke Uganda Untuk Resmikan Masjid yang Dibangunnya
Sudah Siapkan Sapi, Ivan Gunawan Segera Terbang ke Uganda Untuk Resmikan Masjid yang Dibangunnya

Ivan merasa senang mengetahui bahwa apa yang ia berikan telah memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan
Momen Lawas Upacara 17 Agustus Tahun 1969 di Istana, Banyak Nyonya Bule Berpakaian Tanpa Lengan

Presiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.

Baca Selengkapnya
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung

Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta

Baca Selengkapnya
Istrinya Meninggal Sebelum Dikukuhkan, Ini Momen Haru Pengukuhan Guru Besar Pasangan Suami Istri di UMM
Istrinya Meninggal Sebelum Dikukuhkan, Ini Momen Haru Pengukuhan Guru Besar Pasangan Suami Istri di UMM

Istrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Gua Suran di Klaten, Konon Lorongnya Bisa Sampai Tembus ke Tanah Suci
Mengunjungi Gua Suran di Klaten, Konon Lorongnya Bisa Sampai Tembus ke Tanah Suci

Dulunya Gua Suran digunakan sebagai tempat sujud dan semedi Kyai Ageng Gribig saat belum membuat masjid.

Baca Selengkapnya