Istri Robert Mugabe diduga curang saat meraih gelar doktor
Merdeka.com - Setelah mantan Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, terguling dari puncak kekuasaan bukan berarti semua masalah selesai. Masih berjejer problem ditinggalkan dia dan keluarganya, salah satunya soal dugaan pemalsuan gelar doktor diperoleh sang istri, Grace Ntombizodwa Mugabe.
Kabar dugaan kecurangan dilakukan oleh Grace dalam menempuh pendidikan strata tiga mencuat baru-baru ini. Yaitu setelah badan antikorupsi Zimbabwe mengusutnya. Sebab, Grace yang mendaftar di program studi S-3 Universitas Zimbabwe pada 2014 lalu bisa meraih gelar doktor di hanya dalam waktu beberapa bulan saja, dan lulus tahun itu juga. Padahal biasanya, mereka yang menempuh tingkat pendidikan itu membutuhkan waktu beberapa tahun melakukan penelitian dan menuliskannya dalam laporan, sebelum bisa dinyatakan lulus.
Dilansir dari laman The Guardian, Selasa (9/1), dugaan manipulasi itu baru bisa terkuak setelah Robert dan Grace terempas dari lingkar kekuasaan. Konon kabarnya, ketika menempuh pendidikan S-3 di Universitas Zimbabwe, Grace tidak pernah sekali pun belajar atau melakukan penelitian.
Apalagi disertasi Mugabe juga tidak pernah dipaparkan kepada publik. Konon, tema disertasi Mugabe adalah 'Perubahan Struktur Sosial dan Fungsi Keluarga'. Namun, tidak diketahui apakah penelitian itu dijalankan.
"Laporan soal itu memang benar dan memang sedang dilakukan penyelidikan," kata juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Zimbabwe, Phyllis Chikundura.
Padahal, aturan di negara itu mewajibkan kalau setiap disertasi harus melewati uji publik.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Qonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaGuru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini sukses dikukuhkan menjadi guru besar bersama di hari ulang tahun sang istri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.
Baca SelengkapnyaNgainul menjalani kuliah di dua kampus yang berbeda. Nyatanya dia tak kesulitan untuk menyelesaikan studinya
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaTernyata usia kepala 7 tak menghalangi pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini untuk terus menambah ilmu.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca Selengkapnya