Iran Mengaku Tak Sengaja Tembak Pesawat Boeing 737
Merdeka.com - Iran akhirnya mengaku bahwa pesawat Boeing 737 yang jatuh pada Rabu kemarin adalah akibat ditembak rudal. Pesawat itu terbang menuju Ukraina dan membawa 176 orang.
Melansir AP News, Sabtu (11/1), pernyataan dari militer berkata ada faktor human error yang menyebabkan pesawat tertembak. Sebelumnya, Iran menolak tuduhan bahwa pesawat itu ditembak.
Pesawat itu ditembak jatuh beberapa jam usai Iran melancarkan serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak. Serangan ke pangkalan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Dalam video yang beredar, pesawat Boeing 737 tampak terbakar di langit Tehran sebelum akhirnya terjatuh dan meledak. Korban tewas terbanyak adalah warga Iran dan Kanada.
Rudal yang menghantam pesawat Boeing 737 itu disinyalir berasal dari Rusia, yakni Tor-M1. Mengutip The Moscow Times, rudal itu adalah bagian sistem pertahanan jarak dekat. Rudal itu bisa mengejar target hingga ketinggian 6.000 meter dan jarak 12 kilometer.
Rudal ini juga dilengkapi sistem untuk mengecoh radar. Peneliti dari Middlebury Institute of International Studies, Michael Duitsman, memperkirakan kru pesawat tidak sadar sedang diincar rudal mematikan itu.
"Mereka kemungkinan tidak menyadari hal tersebut," ujar Duitsman. "Begitu lepas landas, para pilot kemungkinan sibuk dengan hal-hal lainnya," lanjutnya.
Iran juga sempat menolak memberikan blackbox pesawat tersebut. Iran pun akhirnya mengundang negara-negara barat untuk melakukan investigasi bersama agar menghilangkan tuduhan pesawat jatuh akibat ditembak. Namun, kini mereka sudah mengakuinya.
Daftar Warga Negara 176 Korban
Tim penyelamat membawa jasad korban pesawat Boeing 737 milik maskapai Ukraina yang jatuh di Shahedshahr, Iran, Rabu (8/1/2020). Pesawat Ukraine International Airlines tersebut jatuh saat melangsungkan penerbangan dari Teheran menuju Kyiv.
Pesawat Boeing 737 itu dioperasikan oleh Ukraine International Airlines dan sedang dalam perjalanan dari Tehran menuju ibu kota Ukraina, Kyiv, ketika peristiwa terjadi.
Berikut daftar warga negara pesawat Boeing 737 berdasarkan keterangan Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko:
- 82 warga Iran
- 63 warga Kanada
- 11 warga Ukraina (termasuk sembilan kru pesawat)
- 10 warga Swedia
- 4 warga Afganistan
- 3 warga Jerman
- 3 warga Britania Raya
Sumber: Liputan6
Reporter: Tommy Kurnia
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat ini membawa 367 penumpang dan 12 kru dan semuanya selamat tanpa luka parah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaBagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnya