Insiden bendera OPM di KJRI Melbourne tak berkaitan isu militer
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia, melalui juru bicara bicaranya Arrmanatha Nasir, menyebut aksi yang dilakukan pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Australia tidak ada kaitannya dengan isu militer yang tengah berkembang antara Indonesia dan Australia saat ini.
"Kalau isu yang sedang berkembang antara militer Indonesia dan Australia itu kan mengenai perbedaan pandangan antara pihak personal dan operasional, kalau aksi ini murni tindakan kriminal. Jadi tidak ada hubungannya," ungkap pria akrab disapa Tata tersebut di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).
Oleh karenanya, Kemlu mengecam tindakan kriminal itu dan meminta Australia menangkap pelaku pengibar bendera OPM.
"Tindakan pure kriminal kan siapa saja bisa melakukan tanpa ada motivasi tertentu. Karena itu kami minta Australia untuk segera menangkap pelaku," tutur Tata.
Mengenai proses penyelidikan, saat ini pihak KJRI dan kepolisian Australia tengah melakukan pencarian tehadap individu yang mengunggah video aksi tersebut ke akun media sosial Facebook.
"Dari KJRI dan polisi sendiri kini sedang mencari tahu dan mendalami individu yang unggah video tersebut. Saat ini polisi sedang menelusuri tempat tinggal yang bersangkutan karena diketahui pelaku tidak memiliki alamat permanen. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak apartemen sebelah untuk melalukan investigasi dari CCTV bangunan apartemen," papar Tata.
Agar insiden serupa tidak terjadi lagi, kantor perwakilan Indonesia di Negeri Kanguru meningkatkan pengamanannya.
"Pengamanan KBRI dan KJRI yang ada di Australia sudah ditingkatkan. Tentunya internal kita setiap tahun selalu melakukan evaluasi terhadap keamanan di seluruh perwakilan baik fisik dan lainnya. Selalu kita review," jelas Tata.
Sebelumnya, orang tak dikenal telah menerobos apartemen yang berdiri bersebelahan dengan KJRI, kemudian memanjat pagar tembok setinggi 2,5 meter. Tak hanya menerobos, pelaku juga mengibarkan bendera OPM di atas balkon.
Karenanya, Kemlu mengecam keras aksi kriminal yang dilakukan pendukung OPM tersebut. Kemlu bahkan meminta aparat keamanan Australia untuk menangkap pelaku kriminal ini.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMK: DPR Tak Boleh Lepas Tangan soal Masalah Pemilu, Harus Jalankan Fungsi Konstitusional seperti Hak Angket
Baca SelengkapnyaBerbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Senen Aman Tanpa Kejahatan
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal Bintang 3 Polri berpenampilan berbeda saat mengajar.
Baca SelengkapnyaMeski terus dicecar, Shifa tetap tak mau terbuka soal pelapor dan korban yang membuat Melki terseret kasus dugaan kekerasan seksual.
Baca Selengkapnya