Ini lelaki China terakhir berprofesi pemijat payudara
Merdeka.com - Para lelaki sejagat bisa jadi ngiri dengan profesi Yang Jun. Lelaki asal China ini merupakan kaum adam terakhir menjadi pemijat payudara.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Ahad (18/8), Jun mengabaikan ketidaksetujuan orang tua dia, bahkan kecemburuan pacarnya atas profesi itu. Dia juga tidak mempedulikan orang lain menertawakan pekerjaanya. Jun mencintai profesinya.
Pemijat payudara di China pekerjaan didominasi perempuan. Tercatat hanya Jun menggeluti profesi itu meski dia hanya mempunyai dua pelanggan dan bayarannya sekitar Rp 350 ribu namun dia menjalaninya dengan senang. "Suatu saat pekerjaan ini akan sangat berkembang," ujarnya. Meski demikian dia juga harus sabar menghadapi kecurigaan para suami pelanggannya yang terus memelototi dirinya selama sesi pijat payudara berlangsung.
Jun memiliki semangat menghidupkan kembali kegiatan menyusui lantaran di China banyak susu formula sudah tercemar bakteri berbahaya. Saat ini hanya 28 persen bayi di China mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif satu semester. Pemerintah Ibu Kota Beijing tengah meningkatkan program menyusui ini hingga 50 persen akan terlaksana pada 2020.
China juga tengah gencar mempromosikan pemberian ASI pada bayi dan mereka mendapat dukungan kelompok organisasi kesehatan dunia. Peneliti Amy Brown dari Inggris mengatakan ibu menyusui perlu didukung agar bersemangat memberikan anaknya ASI.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMemperbesar payudara bisa dengan cara alami yaitu pijatan dan olahraga.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPameran ini telah digelar pertama kali sejak tahun 1957
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPayudara wanita mengalami perubahan dari masing-masing rentang usia.
Baca Selengkapnya