Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Dampak Kebakaran Hutan Amazon Bagi Dunia

Ini Dampak Kebakaran Hutan Amazon Bagi Dunia Aktivitas Suku Mura di Hutan Amazon. ©2019 REUTERS/Ueslei Marcelino

Merdeka.com - Hutan hujan Amazon Brasil merupakan keajaiban ekologis. Organisasi lingkungan, World Wildlife Fund (WWF) menempatkan Amazon sebagai hutan hujan tropis terbesar yang tersisa di dunia, karena luasnya yang setara dua kali ukuran India.

Sebagai hutan hujan tropis terbesar dunia, tak ayal jika kawasan Amazon juga dijuluki sebagai "paru-paru dunia". Amazon menyumbang sekitar 20 persen oksigen dunia dan membantu mengatur suhu di bumi. Selain itu, kawasan Amazon juga menjadi rumah bagi setidaknya 10 persen keanekaragaman hayati di muka bumi.

Tanpa kelestarian Amazon, perubahan iklim mungkin tidak dapat dipulihkan. Ancaman inilah yang tengah dihadapi, seiring meluasnya kebakaran lahan di kawasan hijau tersebut.

INPE, pusat penelitian luar angkasa Brasil mengatakan, jumlah kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Amazon hingga Agustus ini mengalami peningkatan sebesar 83 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kasus kebakaran tahun ini bahkan disebut yang terparah dalam sejarah, sejak INPE melakukan pengawasan pada tahun 2013 lalu.

Berikut ini alasan tentang mengapa peristiwa kebakaran hutan Amazon begitu penting untuk diselamatkan, seperti yang dikutip dari laman CNN.

Amazon adalah Penyerap Karbon Raksasa

Kebakaran lahan yang tengah melanda Amazon, alih-alih menjadi menyumbang oksigen bagi dunia, hutan hujan di wilayah Brasil itu justru akan menyumbang karbon ke lapisan atmosfer bumi.

WWF melaporkan, hasil asap kebakaran lahan Amazon mengandung 90 hingga 140 miliar metrik ton karbon. Tingginya kandungan karbon di lapisan atmosfer inilah yang menjadi salah satu pemicu utama di balik perubahan iklim.

WWF menyebutkan, ketika karbon hasil kebakaran lahan memenuhi atmosfer, maka hasilnya bisa sangat menghancurkan.

Sebagaimana yang diajarkan di tingkat sekolah dasar, tumbuhan mampu menyerap zat karbon dan melepaskan oksigen. Luasnya kawasan hutan hutan Amazon, membuatnya memiliki peranan penting karena oksigen yang dihasilkan dari semua tumbuhan di sana pun akan cukup besar. Jika tumbuhan-tumbuhan itu hangus terbakar, maka dia tidak lagi dapat menyerap karbon. Sebaliknya, justru akan menghasilkan karbon. Semakin luas lahan hutan yang terbakar, berarti semakin sedikit pula oksigen yang dihasilkan.

Sebelum mengalami kebakaran hebat, lahan hutan Amazon juga sudah sempat mengalami pengurangan akibat peralihan fungsi lahan dan penebangan hutan. Akibatnya, WWF mencatat Amazon menghasilkan 0,5 miliar metrik ton karbon per tahunnya. Kebakaran yang melanda kawasan tersebut, menambah parah kandungan karbon yang dilepaskan.

Amazon Membantu Mengatur Iklim Dunia

Pada dasarnya, Amazon adalah penghasil sumber daya air. Air diserap oleh tumbuhan dan diproses menjadi uap air, untuk kemudian dilepaskan ke lapisan atmosfer bumi. Uap air juga dihasilkan oleh aliran sungai Amazon, sungai terpanjang di dunia.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan ilmiah milik Departemen Perdagangan Amerika yang fokus menangani kondisi samudera dan atmosfer, mengatakan bahwa pola cuaca sebagian besar dipengaruhi oleh arus laut.

Arus membantu mengatur cuaca, mengangkut air hangat, dan curah hujan dari garis khatulistiwa ke Kutub. Sementara, air yang lebih dingin diangkut dari Kutub ke daerah tropis. Tanpa adanya keseimbangan arus ini, maka suhu regional akan jauh lebih ekstrem.

Lalu di mana peran Amazon? Kawasan hutan hutan Amazon yang sangat luas membuat volume air yang dihasilkan melalui penguapan pun terbilang cukup besar. Jika kita kehilangan sebagian wilayah Amazon, maka itu berarti penguapan air yang dihasilkan pun akan berkurang. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada turunnya kestabilan iklim di bumi.

Tak ayal, kebakaran yang melanda Amazon dikhawatirkan akan memperparah peningkatan suhu bumi, seiring dengan kekeringan parah di kawasan tersebut.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan

Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
HP Wanita Ini Jatuh ke Tepi Laut Hutan Mangrove yang Diduga Ada Buayanya, Begini Kronologinya yang Bikin Elus Dada
HP Wanita Ini Jatuh ke Tepi Laut Hutan Mangrove yang Diduga Ada Buayanya, Begini Kronologinya yang Bikin Elus Dada

Niatnya ingin mengabadikan momen liburan, namun HP wanita ini malah jatuh ke tepi laut hutan magrove di Bontang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Tak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu

Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai

Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah
Dampak Hujan Buatan bagi Lingkungan, Bisa Picu Banjir hingga Pencemaran Tanah

Hujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas

Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.

Baca Selengkapnya