Ini alasan Najib Razak masih kuat di Malaysia
Merdeka.com - Protes akbar di Malaysia yang bergulir pada dua hari berturut-turut kemarin menyisakan pertanyaan, akankah rezim pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak bisa digulingkan?
Pemberitaan media yang semakin menyudutkan PM Najib akibat skandal korupsi, penghakiman sepihak terkait anti-demokrasi, dan melemahnya mata uang Ringgit Malaysia juga menjadi sorotan semakin kuatnya spekulasi yang menyebut kursi kepemimpinan Malaysia akan segera berpindah tangan.
Dilansir dari laman asia.nikkei.com, Minggu (30/8), dalam demo besar di kawasan Alun-alun Merdeka, Kuala Lumpur, kemarin data dari Lembaga Survei Merdeka, hanya 23 persen dari 60 persen total etnis Melayu yang ikut demo. Sebanyak 81 persen dari aksi bertajuk Bersih 4.0 tersebut adalah dari golongan China-Malaysia. menurut Survey Pusat Merdeka.
Hal ini menunjukkan bila pernyataan yang diutarakan PM Najib dengan "20 ribu demonstran bukanlah batu sandungan" dinilai senada dengan survei itu. Para loyalis dan pendukung Najib masih lebih banyak ketimbang yang menginginkan dia mundur.
Kendati demikian, kurang adanya campur tangan orang pribumi Melayu salah satunya dipicu oleh perpecahan para pendukung partai yang berbeda.
Anggota Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Islam se-Malaysia (PAS), dan Organisasi Bangsa Malaysia Bersatu (UMNO), kini terpecah dalam menanggapi isu Najib ini. Sedangkan kelompok etnis China-Melayu bersatu di bawah partai oposisi Partai Aksi Demokrasi (DAP).
Terlepas dari hal itu, mantan perdana menteri terlama berkuasa di Malaysia, Mahathir Mohamad, tidak henti menyudutkan PM Najib, mulai dari komentar pedas di blog pribadinya, hingga turun ke jalan untuk ikut bersuara meminta sang perdana menteri turun tahta dalam protes Bersih 4.0.
Dalam memperingati hari kemerdekaan Malaysia kemarin, PM Najib kembali melecehkan aksi demo Bersih 4.0.
"Apa gunanya 20 ribu? Kami bisa berkumpul hingga ratusan ribu. Sebagian besar warga Malaysia mendukung pemerintah" dikutip dari sebuah media lokal Malaysia, seperti dilansir dari Time.com, Minggu (30/8).
Tidak sebatas itu, PM Najib dalam peringatan hari Kemerdekaan Malaysia juga mengucapkan janji bahwa Negeri Jiran akan tetap berjaya di pundaknya.
Najib juga kerap mengingatkan kepada setiap warga Malaysia untuk tetap saling menjaga solidaritas dengan menolak setiap aksi protes yang mengganggu ketidaknyamanan warga Malaysia.
Kemeriahan Hari Kemerdekaan Malaysia juga terlihat sebagai reaksi anti-klimaks pasca demo kemarin. Hal ini menjadi bukti kepemimpinan Negeri Jiran di bawah PM Najib masih belum akan tergoyahkan dalam waktu dekat ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PNM setia mendampingi 15,2 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia. Khusus di Jawa Barat terdapat 3,1 juta nasabah aktif Mekaar.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca Selengkapnya