Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inggris dipastikan keluar dari Uni Eropa

Inggris dipastikan keluar dari Uni Eropa Pendukung Brexit merayakan hasil referendum yang memilih keluar dari Uni Eropa. ©2016 Merdeka.com/Reuters/Toby Melville

Merdeka.com - BBC, Sky TV, maupun ITV mengumumkan hasil referendum berupa kemenangan kelompok pendukung Britania Raya keluar dari Uni Eropa. Dukungan bagi kubu pro-Brexit mencapai 52 persen, sedangkan suara rakyat memilih bertahan 48 persen.

Pada Jumat (24/6) pagi waktu setempat, nilai Tukar Poundsterling telah anjlok ke level terendah 30 tahun terakhir. Demikian pula indeks saham gabungan Inggris, yang rata-rata turun 7,5 persen.

Hasil perhitungan suara masuk dari 335 kawasan, sudah 95 persen dari total tempat pemungutan suara. Kemungkinan kelompok 'bertahan' menang sangat tipis.

Ketua Pelaksana Referendum, Jenny Watson, mengatakan ada total 33 juta suara yang masuk. Artinya tingkat kehadiran pemilih dalam referendum ini sebesar 72 persen.

Jurnalis ITV, Allegra Stratton, mengaku memperoleh sumber dari internal Partai Konservatif bahwa Perdana Menteri David Cameron akan diminta mundur akibat kemenangan kubu 'enyah'.

"Akan ada strategi mundur baik-baik bagi Cameron, tapi tidak dalam waktu dekat," kata Stratton menirukan kata-kata seorang petinggi partai.

rakyat inggris memilih keluar dari uni eropa

Grafik hasil referendum Brexit (c) 2016 Dailymail.co.uk

PM Cameron bersama Partai Buruh meminta rakyat tetap memilih bersama Uni Eropa. Namun nyatanya dalam referendum mayoritas rakyat Inggris ingin keluar.

Hasil ini adalah kemenangan bagi politikus kanan ekstrem seperti Pemimpin Partai Britania Raya Independen (UKIP), Nigel Farage, ataupun mantan Wali Kota London Boris Johnson.

"Fajar telah tiba bagi Britania. Inilah kemenangan rakyat biasa, rakyat jujur yang bekerja keras," kata Farage.

Kemenangan kelompok 'enyah' mengecewakan rakyat Skotlandia. Pemilihan ini melibatkan warga Inggris, Wales, Irlandia Utara, serta Skotlandia. Hanya Skotlandia dan Irlandia Utara yang konsisten mendukung Britania tetap di Uni Eropa.

"Walau hasil secara nasional berbeda, bagi kami sudah jelas. Skotlandia memilih bertahan di Uni Eropa," kata Nicola Sturgeon, Pemimpin Partai SNP yang memimpin wilayah otonomi Skotlandia.

Belum ada komentar dari PM Cameron mengenai hasil yang mengejutkan ini. Pemilih di wilayah Inggris bagian utara serta pesisir barat ternyata beralih mendukung pemisahan dari Uni Eropa, setelah sebelumnya oleh lembaga survei disebut akan bertahan.

Britania Raya menjadi negara pertama yang meninggalkan Uni Eropa. Dampak keluarnya Inggris dkk dari Uni Eropa tak sekadar memperburuk ekonomi dunia. Organisasi diikuti 28 negara itu diyakini akan semakin terpecah di masa mendatang, akibat perbedaan sikap menghadapi isu imigran, memburuknya perekonomian, perang saudara di Ukraina, serta krisis utang Yunani.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Darimana Asal Muasal Nama Benua
Darimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya

Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya
Amerika, Inggris, hingga Australia Kompak Hentikan Pendanaan ke PBB, Ini Alasannya

Australia, Kanada, dan Finlandia juga menyatakan akan berhenti sementara dalam mendanai UNRWA.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu
Melihat Keunikan Isi Dalam Kincir Angin, Ikon Khas Negara Belanda yang Tak Lekang oleh Waktu

Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
Burung Kakatua Ini Mendadak Fasih Berbahasa Spanyol Saat Kembali ke Pemiliknya Setelah 4 Tahun Hilang
Burung Kakatua Ini Mendadak Fasih Berbahasa Spanyol Saat Kembali ke Pemiliknya Setelah 4 Tahun Hilang

Burung ini sebelumnya fasih ngomong Inggris dengan logat British.

Baca Selengkapnya
Ditanya Hasil Kunjungan ke Inggris dan Perancis, Gibran: Nanti ya
Ditanya Hasil Kunjungan ke Inggris dan Perancis, Gibran: Nanti ya

Gibran mengaku baru akan memberikan keterangan usai libur panjang Rabu lusa.

Baca Selengkapnya
Disambut Meriah, Ini Momen Kepulangan Pebulu Tangkis Indonesia yang Juara di All England 2024
Disambut Meriah, Ini Momen Kepulangan Pebulu Tangkis Indonesia yang Juara di All England 2024

Para pemain Indonesia yang berlaga di All England telah tiba di Jakarta pada Senin (18/3) malam.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Eropa, Negara-Negara Timur Tengah dan Asia Ini Ternyata Pernah Dijelajahi Bangsa Viking
Bukan Hanya Eropa, Negara-Negara Timur Tengah dan Asia Ini Ternyata Pernah Dijelajahi Bangsa Viking

Dalam kurun waktu kurang dari 300 tahun, bangsa Viking menaklukkan dan menjelajahi empat benua.

Baca Selengkapnya