India Tangkap 4000 Orang di Kashmir Sejak Otonomi Khusus Dicabut
Merdeka.com - Sedikitnya 4.000 orang ditahan di Kashmir sejak pemerintah India mencabut otonomi khusus wilayah itu dua minggu lalu. Ribuan orang itu ditahan atas dasar Undang-undang Keamanan Publik, sebuah hukum kontroversial yang memungkinkan pihak berwajib memenjarakan seseorang hingga dua tahun tanpa tuduhan.
Al Araby melaporkan, Senin (19/8), sebagian besar orang yang ditahan telah dipindahkan ke penjara di luar Kashmir. Menurut hakim setempat, pemindahan itu dilakukan karena penjara di sana sudah penuh.
Angka 4.000 diperoleh hakim dari hasil komunikasi menggunakan telepon satelit dengan rekan-rekannya di Kashmir. Pihak berwenang menolak memberikan perhitungan resmi tentang berapa banyak orang yang ditahan kepada media.
Akses komunikasi Kashmir diputus total sejak India mencabut status semi-otonomi bagi daerah perbatasan itu. Sejak saat itu, penduduk Kashmir tidak dapat menggunakan telepon dan internet.
Pada hari Sabtu (17/8), pemutusan akses komunikasi sedikit dilonggarkan. Saat itu, pihak otoritas membuka saluran telepon rumah di Ibu Kota Srinagar. Saluran telepon diharapkan akan beroperasi penuh di sebagian besar wilayah Kashmir pada Minggu malam.
Namun, layanan internet dan ponsel masih tetap diblokir.
Sebelum melakukan perhitungan melalui saluran telepon, para pejabat hanya mengonfirmasi bahwa lebih dari seratus politisi lokal, aktivis dan akademisi telah ditahan dalam beberapa hari pertama setelah pencabutan status khusus Kashmir.
Pihak berwenang mengatakan bahwa beberapa penahanan bersifat "pencegahan". Penahanan itu dilakukan untuk menghindari kerusuhan di wilayah yang menjadi "tuan rumah" pemberontakan melawan pemerintah India, selama tiga dekade.
"Sekitar 6.000 orang secara medis diperiksa di beberapa tempat di Srinagar, setelah mereka ditahan" kata seorang pejabat polisi yang dikutip Al Araby.
"Mereka pertama kali dikirim ke penjara pusat di Srinagar dan kemudian diterbangkan keluar dari sini (Kashmir) dengan pesawat militer," tambahnya.
Pejabat keamanan lain menyatakan, ribuan orang telah dipenjara. Namun, angka itu tidak termasuk warga yang ditahan di kantor polisi.
Menyusul keputusan India untuk mencabut hak otonomi khusus bagi Jammu dan Kashmir pada 5 Agustus lalu, protes berkala pecah di Ibu Kota Srinagar dan kota lain di Kashmir.
Meskipun media internasional tidak dapat menentukan seberapa besar protes yang terjadi saat ini, tetapi ribuan penangkapan di Srinagar menunjukkan bahwa aksi tersebut bukanlah aksi biasa.
Sebelumnya, pada Sabtu (17/8), bentrokan antara pengunjuk rasa dan kepolisian terjadi di Ibu Kota Srinagar. Reuters mengabarkan, belasan orang terluka dan satu orang tewas, karena terkena gas air mata, peluru karet dan granat asap yang dilemparkan petugas.
Baik kantor berita Reuters dan Press Trust of India melaporkan, pasukan India kembali memberlakukan pembatasan akses bagi Kashmir pada Minggu (18/8). Hal tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya bentrokan di wilayah sengketa itu.
Repoter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Hancurkan 80 Persen Jaringan Komunikasi di Gaza, Warga Palestina Hidup Tanpa Ponsel dan Internet Selama 8 Hari
Ini adalah periode terpanjang matinya jaringan komunikasi sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaIndia Tangkap Empat Orang Tersangka Pemerkosaan Massal Turis Spanyol, Tiga Lainnya Sedang Diburu
Korban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaTuris Spanyol Diperkosa Massal Saat Jalan-Jalan Bersama Suaminya di India, Begini Kronologinya
Tujuh sampai delapan pemuda diduga terlibat dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Cak Imin Sebut Kekayaan 100 Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk, Benarkah?
Menurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaHeboh Penemuan Tupai Raksasa di India dengan Bulu Berwarna Pelangi
Kehebohan muncul di India akibat penemuan Tupai Raksasa Malabar, disebut 'tupai pelangi' karena bulu berwarna. simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaFakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca Selengkapnya