Ilmuwan Jerman sebut buang air jongkok lebih menyehatkan
Merdeka.com - Anda merasa buang air besar dalam posisi jongkok ketinggalan zaman? Anda membangun WC duduk di rumah supaya lebih modern? Coba pikir ulang.
Ilmuwan mikrobiologi Jerman Giulia Enders menyatakan buang hajat dengan cara duduk ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Mayoritas orang yang dia teliti di Barat mengalami gangguan pencernaan, akibat kebiasaan memakai WC duduk.
The Daily Mail melaporkan, Rabu (20/5), peradaban Barat menurut Giulia keliru menafsirkan cara buang hajat yang ideal. Dia menganjurkan setiap orang kini mengikuti cara buang air mayoritas warga Asia, yakni jongkok dengan badan dicondongkan ke depan.
"Ketika anda buang air dengan cara jongkok, maka saluran di rektum berada dalam posisi garis lurus. Jika anda duduk, maka ada otot yang tertarik," ujarnya.
Lebih dari itu, buang hajat dengan cara jongkok mengurangi tekanan di otot di saluran usus, kaki, dan pantat. Ini menjelaskan mengapa balita atau bayi secara intuitif buang air dengan jongkok, karena memang begitu cara kerja tubuh manusia.
Membiasakan buang air dengan cara duduk, menurut ilmuwan asal Universitas Frankfurt ini, memicu pelbagai gangguan gastrotestinal.
"Karena kebiasaan memakai WC duduk masalah wasir lebih banyak dialami penduduk negara-negara Barat dibanding Asia," kata Giulia.
Dari catatan Giulia, penduduk Barat lebih terbiasa jongkok hingga abad 19. Munculnya teknologi WC duduk mengubah itu semua. "Orang Barat mengira cara buang air ini yang lebih beradab."
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaAir Merembes Deras dari Langit-Langit dan Tembok Rumah Warga di China, Tapi Penyebabnya Bukan Hujan
Ada yang sampai tidur di kamar memakai payung karena rembesan air cukup deras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan di Jakarta Merata Sejak Pagi Hari Ini, Bagini Penjelasan BMKG
Meningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaDampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras, Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir
Sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Begini Momen Sekelompok Wanita Berhasil Selamatkan Diri dari Air Bah saat Main di Curug
Beruntung, semua orang yang sedang bermain di curug saat itu selamat.
Baca Selengkapnya