Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan AS Bantah Temuan Manusia Paling Awal Bisa Berjalan Tegak

Ilmuwan AS Bantah Temuan Manusia Paling Awal Bisa Berjalan Tegak King Kong dan manusia purba. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Penelitian tulang dari fosil Sahelanthropus tchadensis yang berusia 7 juta tahun oleh ilmuwan Prancis menunjukkan nenek moyang manusia mungkin sudah dapat berjalan dengan dua kaki atau berjalan tegak namun tetap memanjat pohon seperti kera.

Awalnya ilmuwan meyakini penemuan tulang yang digali 21 tahun lalu di padang gurun Chad, Afrika Tengah itu akan membawa perubahan besar. Tulang itu diyakini mampu mendorong kembali garis leluhur hominid (manusia atau kerabat yang lebih dekat dari pada simpanse) hingga sejuta tahun kebelakang.

Namun tidak seluruh ilmuwan meyakini temuan peneliti Universitas Poitiers Prancis itu, termasuk ilmuwan dari Amerika Serikat (AS).

Profesor Bernard Wood dari Universitas George Washington AS, yang pernah menerbitkan penelitian bahwa spesies Sahelanthropus itu tidak bipedal mengungkapkan "fosil yang sangat penting ini layak mendapatkan perawatan yang lebih baik daripada yang diberikan makalah jelek ini."

"Studi ini mengambil bukti, mengabaikan studi terbaru yang menunjukkan kesimpulan berbeda dari yang penulis coba pertahankan, dan gagal untuk mengeksplorasi interpretasi fungsional lainnya yang setara, jika tidak lebih mungkin, dari fosil-fosil ini," jelasnya, dikutip dari The Guardian, Jumat (26/8).

Dia mengatakan, ketiga tulang yang diteliti ilmuwan Prancis itu lebih mirip simpanse daripada kera besar, termasuk manusia modern.

"Itu tidak berarti Sahelanthropus adalah seekor simpanse, tetapi kemungkinan terkait erat dengan simpanse, dan gaya hidupnya mirip simpanse. Itu bukan kera tegak yang hidup di tanah dari jenis yang mungkin merupakan nenek moyang kita yang paling awal," paparnya.

Ilmuwan lain yang menunjukkan ketidaksetujuan dan keberatan atas studi itu menimbulkan perdebatan atas bidang tersebut yang mana dapat mendorong temuan-temuan baru.

Tim ilmuwan asal Prancis sangat meyakini bahwa spesies Sahelanthropus adalah benar bipedal (makhluk yang bergerak dengan dua tungkai belakang atau kaki).

Untuk mencari tahu apakah spesies itu menggunakan dua kaki untuk berjalan atau tidak, tim ilmuwan Prancis meneliti tulang paha, dua tulang lengan bawah, dan 23 fitur tulang lainnya. Hasil penelitian itu menunjukkan spesies Sahelanthropus berjalan dengan kedua kakinya sehingga menjadikan spesies itu lebih dekat kepada spesies manusia dibandingkan kera.

"Kita dapat menyimpulkan dari bukti bahwa spesies ini memiliki kebiasaan bipedalisme (berjalan dua kaki), ditambah arborealisme kaki empat (berhubung dengan pohon), yang diamati pada hominid awal (manusia atau kerabat yang lebih dekat dari pada simpanse) dan kemudian secara bertahap berubah menjadi bipedalisme pada Homo (manusia)," jelas Jean Renaud Boisserie, salah satu penulis penelitian dari Universitas Poitiers.

"Apa yang kami tunjukkan adalah pola morfologi tulang paha (spesies itu) lebih mirip dengan yang kita ketahui pada manusia, termasuk fosil manusia, daripada pada kera," kata peneliti lainnya, Franck Guy.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fosil Telinga Kera Berusia 6 Juta Tahun Ungkap Bagaimana Manusia Bisa Berjalan Tegak Dua Kaki

Fosil Telinga Kera Berusia 6 Juta Tahun Ungkap Bagaimana Manusia Bisa Berjalan Tegak Dua Kaki

Fosil yang dianalisis peneliti milik Lufengpithecus, yang ditemukan di Yunan, China.

Baca Selengkapnya
Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern

Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern

Asal-usul spesies kita, Homo sapiens, telah menjadi teka-teki bagi para ahli paleoantropologi selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya
Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?

Meneruskan Teori Darwin, Ilmuwan Soroti Bagaimana Pertama Kali Manusia Bisa Berjalan Tegak?

Penelitian terbaru di jurnal Innovation ungkap evolusi pergerakan manusia. Tim ilmuwan gunakan fosil kera prasejarah, Lufengpithecus 6 juta tahun. Simak disini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan

Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan

Sekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.

Baca Selengkapnya
Studi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu

Studi Terbaru Buktikan Manusia Purba Neanderthal Berburu Singa 48.000 Tahun Lalu

Temuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.

Baca Selengkapnya
Ditemukan Hunian dari Zaman Pleistosen, Ini Sederet Fakta Gua Harimau di Ogan Komering Ulu

Ditemukan Hunian dari Zaman Pleistosen, Ini Sederet Fakta Gua Harimau di Ogan Komering Ulu

Penelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.

Baca Selengkapnya
Pecahan Tengkorak Berusia 210.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Arkeolog Ungkap Sosoknya

Pecahan Tengkorak Berusia 210.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Arkeolog Ungkap Sosoknya

Tengkorak ini ditemukan terjepit di dinding teratas Gua Apidima di Yunani.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Ungkap Temuan: Kapan Manusia Purba Mulai Berbicara!

Arkeolog Ungkap Temuan: Kapan Manusia Purba Mulai Berbicara!

Kemampuan berbicara manusia purba pertama kali tercatat di wilayah Afrika timur dan selatan.

Baca Selengkapnya
Sains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir

Sains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir

Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.

Baca Selengkapnya