Hamas: Mesir harus buka jalur Rafah setiap saat
Merdeka.com - Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya meminta Mesir untuk membuka perbatasan Rafah 24 jam sepekan. Hal ini dianggap pemimpin otoritas Jalur Gaza, Palestina, itu sebagai upaya meningkatkan kerjasama kedua negara.Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (12/7), Haniyah yakin pembukaan jalur Rafah, yang berbatasan langsung dengan Mesir itu, secara intensif bakal meningkatkan perekonomian. "Gaza saat ini memiliki kegiatan komersial, pertanian, dan industri," kata Haniya. Rafah adalah kota di selatan Palestina. Lantaran memiliki terowongan buat menyeberang langsung dari negara itu ke Mesir, banyak orang menggunakannya bila tidak ingin melewati pemeriksaan imigrasi Israel di Yordania. Negeri Zionis ini selama tergantung pada Mesir agar jalur darat itu ditutup untuk memblokade suplai barang penduduk Jalur Gaza.
Haniya mengatakan telah membahas kemungkinan zona perdagangan bebas dengan sejumlah pejabat Mesir. "Kami menandatangani beberapa transaksi besar. Tinggal menunggu langkah ke depan," kata dia.
Jalur ini sempat diblokade setelah negeri Sungai Nil itu mengakhiri kerjasama dengan Israel yang pernah menculik militan di Gaza pada 2006. Mesir telah kembali setuju untuk membuka jalur Rafah pada tahun lalu. Dibukanya jalur itu diprediksi meningkatkan pula jumlah wisatawan.
Dulu rezmin Presiden Husni Mubarak, Mesir memberi batas maksimal orang yang berhak menyeberang yakni 1.500 per hari. Berita mengenai keputusan Mesir membuka kembali jalur itu dikecam negeri Zionis.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan roket ini menargetkan Israel selatan dan ibu kota Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaHamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Baca SelengkapnyaIsrael juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSetelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaKesepakatan terbaru Israel-Hamas difasilitasi Qatar dan Prancis.
Baca SelengkapnyaPertempuran antara para pejuang Hamas Palestina melawan agresi militer Israel di Gaza masih terus berlangsung.
Baca SelengkapnyaHamas Habisi 10 Tentara Elit Israel dalam Penyergapan di gaza
Baca Selengkapnya