Hakim asal Prancis pimpin penyelidikan kematian Arafat
Merdeka.com - Prancis telah mengumumkan nama hakim memimpin penyelidikan kematian tokoh Palestina Yasser Arafat. Ini lantaran muncul dugaan mendiang pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) itu terbunuh.
"Hari ini mereka mulai memindahkan beton dan batu dari makam Arafat. Pekerjaan ini memakan waktu dua pekan," ujar sumber tidak disebutkan identitasnya, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (13/14).
Dia mengatakan akan ada beberapa tahapan dalam membuka makam Arafat. Pertama, pekerja akan memindahkan batu dan beton, kemudian memotong besi-besi penyangga sampai mereka menemukan tubuh Arafat.
Namun, tubuh Arafat tidak akan dibuka sampai ahli forensik dan peneliti asal Prancis, Swiss, dan Rusia datang. Mereka akan meneliti sebab kematian Arafat, diduga dibunuh dengan cara diracun polonium, sejenis kandungan zat radioaktif.
Dua hari lalu makam Arafat, terletak di kompleks kepresidenan Mukataa di Kota Ramallah, Tepi Barat, sementara ditutup untuk umum dengan kain terpal biru. Ini dilakukan agar jalannya penggalian tidak terganggu.
Proses pengambilan contoh bagian tubuh Arafat untuk tujuan penelitian itu diharapkan dapat dimulai akhir bulan ini setelah wakil dari Prancis dan Swiss datang pada 26 November. "Tidak diperkenankan satu orang pun mengambil foto jasad Arafat saat peneliti mengambil bagian tubuhnya. Ini lantaran posisi dan status Arafat," kata sumber itu.
Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan akhir-akhir ini telah tercipta kerja sama penuh antara Palestina dan penyelidik Prancis, Swiss serta pemerintah Rusia. Pekan lalu Abbas meminta kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Levrov untuk bantuan Moskow terkait hal ini saat melakukan pertemuan di Yordania.
Kasus kematian Arafat muncul ke permukaan Juli lalu ketika institut asal Swiss menemukan tingginya kandungan zat radioaktif Polonium-210 di pakaian Arafat. Janda Arafat, Suha, akhirnya meminta agar tubuh Arafat digali untuk meneliti sebab kematian suaminya itu. Banyak warga Palestina menuduh Israel meracuni Arafat.
Tiga ahli forensik Prancis diharapkan datang ke makam Arafat 20 November mendatang. Penyelidik nantinya akan melakukan kunjungan ini selama empat hari.
Yasser Arafat meninggal pada usia 75 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Mliter Van de Grace di Ibu Kota Paris, Prancis, delapan tahun lalu. Saat itu dokter asal Prancis tidak ada tahu penyebab kematian Arafat.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
Baca SelengkapnyaPernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa bersama perwakilan Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab.
Baca SelengkapnyaSosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca SelengkapnyaSelain membangun KBRI, Prabowo-Gibran ingin mengangkat utusan khusus untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
Baca SelengkapnyaPerlakuan keji dialami oleh seorang tahanan asal Palestina oleh tentara Israel. Seperti apa kisahnya?
Baca Selengkapnya