Google diminta cabut film Innocence of Muslims dari YouTube
Merdeka.com - Sebuah pengadilan banding Amerika Serikat kemarin memerintahkan Google Inc untuk menarik film anti-Islam 'Innocence of Muslim', yang telah memicu protes di seluruh negara muslim dari situs berbagi video YouTube.
Dari perolehan suara 2 berbanding 1, sebuah panel 9 Pengadilan Banding Amerika kemarin menolak pernyataan Google bahwa penarikan film 'Innocence of Muslim' sama saja melanggar kebebasan berpendapat dalam Konstitusi Amerika, seperti dilansir situs asiaone.com, Kamis (27/2).
Penggugat, Cindy Lee Garcia, telah keberatan atas film itu setelah mengetahui bahwa di film tersebut ada sebuah cuplikan dia buat untuk film lain, yang sebagian filmnya telah disulihsuarakan di mana ada adegan dia bertanya, 'Apakah Nabi Muhammad seorang pedofilia?'.
Perwakilan untuk Google tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Cris Armenta, seorang pengacara untuk Garcia, mengatakan kliennnya senang dengan keputusan itu.
"Meminta YouTube dan Google untuk mencabut film itu adalah hal tepat untuk dilakukan," kata Armenta dalam sebuah pernyataan di surat elektronik. "Film propaganda itu sangat jauh berbeda dari apa yang Garcia pernah bayangkan ketika sutradara memberitahu dia bahwa dirinya sedang berperan dalam film petualangan."
Dalam film kontroversial itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai orang bodoh dan pelaku pelecehan seksual. Film ini langsung memicu kerusuhan anti-Amerika di kalangan umat Islam di Mesir, Libya dan negara-negara lain pada 2012.
Kemunculan film itu juga bertepatan dengan serangan pada fasilitas diplomatik Amerika di Kota Benghazi, Libya, yang menyebabkan empat warga Negeri Adikuasa itu tewas, termasuk duta besarnya untuk Libya. Amerika dan kedutaan asing lainnya juga diserbu di negara-negara di kawasan Timur Tengah, Asia dan Afrika.
Bagi kaum muslim, penggambaran dari setiap nabi dianggap sebagai penghujatan.
Google telah menolak untuk mencabut film itu dari YouTube, meskipun mendapat tekanan dari Gedung Putih dan lainnya, dan telah diblokir di Mesir, Libya dan negara-negara tertentu.
Garcia mengklaim bahwa penampilannya dalam film itu mengandung hak cipta dan karena itu dia akan mempertahankan untuk mendapat keuntungan dari hak cipta itu. Namun pengadilan menolak permintaannya bahwa Google harus menghapus film itu dari YouTube.
Tetapi dalam keputusan kemarin, Hakim Kepala Pengadilan Banding, Alex Kozinski, mengatakan Garcia berhak mempertahankan klaim hak ciptanya karena hidupnya mendapat ancaman serius akibat film itu.
Kozinski menyebut kasus ini termasuk langka dan rumit, mengingat bagaimana Garcia telah ditipu. "Ini mengecewakan, meskipun tidak terlalu mengejutkan, bahwa Garcia perlu menuntut untuk melindungi dirinya dan haknya," ujar dia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok
Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaKata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaTerus Merugi, Google Kembali PHK karyawannya
Sejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaSeorang Karyawan Google Kena Pecat Gara-gara “Galak” dengan Israel
Berawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPeringati 1 Tahun Terbentuknya AVISI: Bersama Temukan Solusi untuk Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI menyelenggarakan kegiatan yang berjudul 'AVISI 2024 Indonesia Video Streaming Conference' dengan tema 'Anticipating Indonesia's Video Streaming Piracy Evo
Baca SelengkapnyaApple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaGoogle Polisikan Karyawannya yang Pro-Palestina karena Kritik Kerjasama Perusahaan dengan Israel
Para karyawan melakukan aksi demo menentang kebijakan perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Pilih Internet Otaknya Lambat, Begini Reaksi Ganjar
Ganjar menilai, tak mungkin seseorang memilih internet otaknya lambat.
Baca Selengkapnya