Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerilya Anwar gulingkan Najib

Gerilya Anwar gulingkan Najib Jusuf Kalla bertemu Anwar Ibrahim. ©2013 Merdeka.com/Handout dok. JK

Merdeka.com - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim sadar betul laporan kecurangan dalam pemilihan umum 5 Mei lalu dia ajukan lewat pengadilan umum bakal percuma saja. Sebab secara prinsip, masalah itu hanya bisa diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi dan ini belum dimiliki oleh negara jiran.

Kakek dua cucu ini menuding koalisi Barisan Nasional dipimpin UMNO (Organisasi Bangsa Melayu Bersatu) dan berkuasa sejak 1957 berbuat curang. Kelompok oposisi menamakan diri Pakatan Rakyat yakin penguasa menggunakan pengundi hantu dan membeli kertas suara.

Dalam pemilu bulan lalu itu, Anwar mengklaim Pakatan Rakyat meraup 52 persen suara. Namun di parlemen, mereka cuma memperoleh 89 dari 222 kursi di parlemen. Angka ini naik ketimbang pesta demokrasi lima tahun lalu.

Mantan wakil perdana menteri ini kelihatan betul berambisi menjadi kepala pemerintahan. Dia barangkali sadar kalau menunggu pemilu lima tahun lagi usianya sudah memasuki kepala tujuh.

Karena itu, tiga hari selepas pemilu, dia menyerukan unjuk rasa besar-besaran di Stadion Kelana Jaya, Selangor. protes damai ini dihadiri sekitar seratus ribu pendukung Anwar. Sabtu pekan ini pun, demonstran antipemerintah akan berkumpul di Kuala Lumpur. Mereka mengaku bisa mengerahkan setengah juta orang.

Seperti kata bekas Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Anwar adalah hambatan bagi kemajuan negara. Dia ibarat duri dalam daging. Karena itu, Najib pun berusaha merangkul Anwar agar mau bergabung dengan pemerintah.

Dia tahu posisinya juga tidak aman betul. Apalagi raupan suara Barisan Nasional merosot tujuh kursi dibanding saat Abdullah Badawi memimpin. Apalagi, kaum keturunan China antipemerintah kian membengkak. Sampai-sampai Najib menyebut pemilu kali ini seperti tsunami China. Najib bisa saja terdongkel dari jabatan ketua partai sekaligus perdana menteri dalam konvensi UMNO akhir tahun ini.

Seorang politikus senior UMNO menegaskan Najib pantas mundur. "Karena suara Barisan Nasional di bawah kepemimpinannya merosot dibanding zaman Abdullah," katanya saat ditemui merdeka.com di Kuala Lumpur bulan lalu.

Buat membujuk Anwar, Najib melirik Indonesia merupakan basis politik Anwar. Bekas wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla langsung terbang ke Kuala Lumpur malam setelah pemilihan. Konon, Kalla datang atas permintaan Najib sekaligus Anwar. Jauh sebelum pilihan raya dilangsungkan, keduanya sudah cemas dengan hasil masing-masing. Barisan Nasional takut kalah dan Anwar gelisah kemenangannya bakal dirampok lagi.

Jam satu dini hari, Anwar menelepon Kalla. Dia mengeluhkan kemenangan Pakatan Rakyat telah dirampok. Besok paginya giliran Kalla menghubungi Najib. Dia mengucapkan selamat atas kemenangan Barisan Nasional. Dia menyokong upaya rekonsiliasi nasional ditawarkan oleh Najib kepada kelompok pembangkang. "Baik-baiklah kalian," kata Kalla.

Sumber merdeka.com membisikkan Najib menawarkan posisi wakil perdana menteri buat Anwar kalau dia bersedia meninggalkan oposisi. Anwar menolak karena dia yakin dia seharusnya menggantikan Najib. Kalla gagal mempertemukan Anwar dan Najib.

Jika menerima tawaran Najib, kredibilitas Anwar bakal hancur. Dia sudah berkhianat dengan pemerintah, sungguh celaka kalau dia nekat mengkhianati oposisi.

Jumat malam pekan lalu, Anwar datang lagi ke Indonesia. Kali ini atas undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Semua akomodasi dan transportasi ditanggung presiden. Keduanya bertemu sekitar dua jam di sebuah hotel di Bali. "Dalam pertemuan itu, SBY mengakui terlalu banyak kecurangan dalam pemilu Malaysia," ujar sumber lainnya.

Dalam kesempatan itu, Yudhoyono menelepon Najib yang datang ke Jakarta buat kunjungan pribadi menemani istrinya. "Najib sepertinya marah karena SBY mendukung Anwar. Dia diam saja."

Besok malamnya, Anwar terbang ke Jakarta dan sekali lagi bertemu Jusuf Kalla di kediaman pribadinya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia sekali lagi menolak tawaran wakil perdana menteri dari Najib. "Kecurangan harus lebih dulu diselesaikan baru urusan rekonsiliasi," Anwar menegaskan.

(mdk/fas)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar

Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar

Namun, Gerindra mengakui sudah berkomunikasi dengan kubu 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas

Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas

Menurut dia, baik Anies maupun Ganjar harusnya meniru kenegarawanan Prabowo

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Ungkap Tidak Ada Pembicaraan Politik antara SBY dan Prabowo saat Lebaran

Gerindra Ungkap Tidak Ada Pembicaraan Politik antara SBY dan Prabowo saat Lebaran

Gerindra menilai momen lebaran tidak tepat untuk membahas politik.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati

Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati

Gerindra memastikan, hubungan antara Prabowo dengan Megawati baik.

Baca Selengkapnya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
GP Ansor Gelar Kongres pada 2 Februari, Jokowi Bakal Hadir Berikan Arahan

GP Ansor Gelar Kongres pada 2 Februari, Jokowi Bakal Hadir Berikan Arahan

Secara teknis, kongres akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya
Berlarian dan Berdesakan demi Salaman dengan Presiden Jokowi

Berlarian dan Berdesakan demi Salaman dengan Presiden Jokowi

Mereka menunggu giliran untuk bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

Baca Selengkapnya
Anies: Saya Bersyukur Prabowo Banyak Setuju, Perubahan Makin Diterima Kandidat Lain

Anies: Saya Bersyukur Prabowo Banyak Setuju, Perubahan Makin Diterima Kandidat Lain

Prabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.

Baca Selengkapnya