Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Galak bela HAM, suara Aung San Suu Kyi tak terdengar buat Rohingya

Galak bela HAM, suara Aung San Suu Kyi tak terdengar buat Rohingya Peraih Nobel Perdamaian dan tokoh demokrasi asal Myanmar, Aung San Su Kyi. ©2014 merdeka.com/ririn radiawati

Merdeka.com - Setiap kali muncul isu kemanusiaan akibat diskriminasi etnis Rohingya di Myanmar, semua mata di dunia memandang satu nama: Aung San Suu Kyi. Wanita yang demikian perkasa di bidang hak asasi maupun perjuangan menegakkan demokrasi, tapi melempem mengatasi satu masalah mendasar di dalam negerinya.

Tokoh-tokoh dunia sudah menyerukan agar Suu Kyi tidak terlalu pasif. Sebagai sosok yang sangat dihormati di Myanmar, seharusnya dia bisa menegaskan sikap, berada di sisi Rohingya atau sekalian mendukung diskriminasi junta militer selama empat dekade terakhir pada warga minoritas muslim itu.

Setelah lebih dari 8 ribu pengungsi Rohingya terombang-ambing di sekitar Selat Malaka tiga pekan terakhir, Suu Kyi kembali diminta berperan lebih nyata.

pengungsi rohingya di aceh

Salah satu yang sudah gemas dengan diamnya Suu Kyi adalah Pemimpin spiritual Tibet, Dalai lama. Dia mendesak peraih Nobel Perdamaian satu-satunya di Myanmar itu melobi pemerintah Myanmar agar memberi perlakuan lebih manusiawi pada minoritas Rohingya. Khususnya yang masih berada di Provinsi Rakhine.

"Saya telah bertemunya dua kali, saat di London dan di Ceko, dia mengutarakan bahwa ini adalah kasus sulit dan tidak mudah, namun saya yakin dia bisa berbuat sesuatu," kata Dalai Lama kemarin, seperti dilansir Channel News Asia.

Ketika Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah pada 2010, banyak orang menilai dia akan menjadi presiden Myaanmar di masa mendatang. Sekalipun baru bergabung di parlemen, tapi banyak pengamat berharap wanita 69 tahun itu bisa menelurkan kebijakan progresif. Nyatanya tidak.

"Saya pikir sekarang semua orang setuju, dia sudah mengecewakan dalam hal pembelaan hak asasi manusia," kata David Mathieson, peneliti senior di lembaga pembela hak asasi Human Right Watch (HRW).

Pada 2012, Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi sempat membuat kemajuan, dengan menggodok UU perlindungan minoritas. Apa lacur, beleid itu sampai sekarang tidak kunjung tuntas.

Malah keluar aturan mengatur kelahiran saban tiga tahun. UU itu, diyakini khusus menyasar warga Rohingya.

Tekanan bagi Suu Kyi memang besar. Bahkan di kalangan pendukungnya, Rohingya tidak pantas dibela. Saat pidato di hadapan parlemen pada 2012, Suu Kyi ama sekali tidak menyebut kata 'Rohingya' dan hanya menggunakan istilah 'etnis minoritas'. Banyak pendukung NLD termasuk jajaran yang tidak menganggap warga Rohingya sebagai penduduk sah Myanmar.

Suu Kyi pernah 'curhat' betapa dia dikecam karena terkesan diam atas isu Rohingya. Secara tidak langsung, perempuan yang sangat ditakuti militer Myanmar ini bilang bahwa yang membenci Rohingya adalah para pendukungnya.

"Mereka menginginkan saya berbicara bagaimana caranya menghilangkan perbedaan-perbedaan terjadi di masyarakat, tetapi saya bukan pesulap," kata Suu Kyi saat

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi

Ridwan Kamil Ingatkan IKN Harus Layak Huni dan Manusiawi

Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur

Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.

Baca Selengkapnya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Pengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan

Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat

Baca Selengkapnya
Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh

Baca Selengkapnya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar

Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.

Baca Selengkapnya