Evo Morales bisa jadi presiden Bolivia tiga kali

Merdeka.com - Mahkamah Konstitusi Bolivia menyatakan Presiden Evo Morales boleh maju kembali untuk menjadi presiden ketiga kali dalam pemilihan umum yang akan digelar Desember tahun depan.

Menurut Mahkamah Konstitusi kemarin, keputusan konstitusi 2009 yang hanya membolehkan seorang maju dua kali dalam pemilu tidak berlaku bagi Morales, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Selasa (30/4).

Morales yang merupakan presiden asli Bolivia pertama terpilih pada pemilu Desember 2005, sebelum konstitusi yang baru berlaku. Dia kemudian terpilih kembali pada 2009.

Namun, Mahkamah Konstitusi mengatakan aturan konstitusi itu baru berlaku jika telah ditetapkan menjadi undang-undang. Artinya pemilu tahun depan baru akan dihitung sebagai pemilu kedua bagi Morales.

"Aturan masa jabatan presiden itu dihitung setelah konstitusi yang baru berlaku," kata Ruddy Flores, presiden Mahkamah Konstitusi.

Kelompok oposisi tidak setuju dengan keputusan itu. Mereka mengatakan aturan itu telah membuktikan pengadilan Bolivia ada di bawah kendali Morales.

"Konstitusi jelas-jelas menyatakan masa jabatan presiden hanya bisa dua kali. Jika dia mau terpilih lagi maka dia harus mengubah konstitusi," kata Samuel Doria Medina, ketua partai beraliran kanan Persatuan Nasional.