Erdogan tunjuk menantunya jadi menteri keuangan, Lira Turki langsung anjlok
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjuk menantunya Berat Albayrak, sebagai laki-lakinya sebagai menteri keuangan. Penunjukkan dilakukan setelah dia disumpah sebagai presiden dalam lima tahun periode mendatang.
Pemilihan Albayrak yang telah menjabat sebagai menteri energi sejak 2015, mengguncang pasar. Nilai mata uang Lira Turki anjlok 2 persen.
Dikutip dari BBC, Senin (10/7), Albayrak digadang-gadang akan menggantikan Mehmet Simsek pakar ekonomi senior, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri di pemerintahan sebelumnya.
Selama kampanye pemilihan, Erdogan berulang kali menyatakan bahwa ia akan lebih aktif dalam bidang ekonomi. Ia ingin menggunakan kekuatan baru untuk mendorong negara lebih maju.
Analis dan investor asing mulai cemas atas kemandirian bank sentral negara.
Taner Berksoy, seorang profesor ekonomi dan kolumnis, mengatakan penurunan suku bunga akan menjadi prioritas yang jelas bagi pemerintah baru.
"Saat ini, tingkat bunga riil tidak cukup untuk menurunkan inflasi dan kami belum melihat apa yang akan dilakukan oleh para ekonom di kabinet," katanya kepada Al Jazeera.
"Namun, tingkat suku bunga akan menunjukkan penurunan dalam hal apapun, karena risiko ekonomi yang dirasakan Turki akan turun secara bertahap setelah pelantikan".
Tapi Berksoy menambahkan bahwa penurunan suku bunga "juga akan tergantung pada seberapa banyak pemerintah baru melakukan campur tangan dalam kebijakan Bank Sentral".
Erdogan memulai masa jabatan barunya menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk meningkatnya suku bunga dan inflasi serta nilai mata uang Turki yang sangat terdevaluasi terhadap dolar AS.
Selama kampanye bulan lalu, Albayrak mengatakan bahwa nilai mata uang Turki yang anjlok adalah hasil dari 'operasi pihak asing' yang bertujuan menjatuhkan pemerintah.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya