Empat negara ini 'buka lowongan' gabung industri film porno

Merdeka.com - Pornografi telah menjadi bisnis yang menggurita di dunia. Kebutuhan tenaga kerjanya terus meningkat saban tahun. Bahkan, ketika banyak orang menyaksikan film esek-esek secara gratis lewat Internet, uang yang masuk ke kantong para produsernya tetap besar.

NBC News melansir nilai industri pornografi di seluruh dunia mencapai USD 97 miliar (setara Rp 1.247 triliun). Sudah menyaingi APBN Indonesia, bahkan melebihi anggaran negara-negara miskin. Pada 2013, pendapatan industri pornografi Amerika Serikat saja mencapai USD 12 miliar (setara Rp 157 triliun).

"Pendapatan terbesar kami datang dari penjualan DVD," kata Pendiri Rumah Produksi Vivid, Steven Hirsch.

Namun, di beberapa negara, ternyata ada masalah besar terkait sumber daya manusia. Produksi film panas bisa terganggu gara-gara kekurangan pemain, penulis naskah, dan lain sebagainya. Laporan terbaru (11/3) datang dari Jepang.

Merdeka.com mencatat empat negara yang kini industri film pornonya aktif membuka lowongan kerja. Mana saja? Baca rangkumannya berikut:

Industri pornografi AS kurang penulis skenario

Seperti halnya Hollywood, industri film porno di Amerika Serikat sangat membutuhkan asupan ide-ide kreatif. Dalam laporan yang dilansir Slate dan New York Times, ternyata sedang ada lowongan besar untuk penulis skenario film panas di Negeri Paman Sam.

Pekerjaan penulis skenario film esek-esek sebetulnya lebih enteng. Jika film Hollywood biasanya butuh naskah 90 hingga 120 halaman, maka film produksi Vivid atau Naughty America cuma butuh maksimal 28 halaman skenario. Itupun sekadar mengisi dialog di luar adegan senggama yang menghabiskan 80 persen durasi film.

Tapi, peran penulis skenario juga dibutuhkan untuk menyusun plot, jika film porno itu memakai cerita sebagai penyambung adegan. Jika naskahnya dibeli, seorang bisa mendapatkan bayaran USD 1.000 (setara Rp 13 juta).

Menurut Slate, film porno legendaris seperti 'Deep Throat' atau 'Manhuntes' memiliki kualitas naskah jempolan.

Produser porno Kenya butuh sutradara

Industri film porno di Kenya bergerak secara ilegal. Walau kerap digerebek polisi, namun produksi jalan terus.

Laporan situs groupkenya.com (17/5/2014) menunjukkan bahwa banyak investor asing mendanai produksi film porno di negara bagian tengah Benua Afrika itu.

Bisnis ini menjaring banyak sekali bekas PSK, serta menghasilkan banyak uang dari penjualan DVD.

Namun di sana sekarang sedang dibutuhkan sutradara film porno. Selama ini, pornografi di Kenya direkam diam-diam, di pinggiran kota. Para investor bukannya kekurangan aktris atau aktor, melainkan orang yang punya keterampilan sinematografi untuk menggarap film dalam waktu singkat. Tapi tetap memiliki kualitas esek-esek mumpuni.

"Banyak film porno sekarang diproduksi asal-asalan," kata salah satu produser yang tidak disebut namanya.

Pemasok kamera atau peralatan pembuatan film pun juga meningkat di Kenya. 

Ceko buka lowongan aktor film panas gay

Industri fim porno di Republik Ceko sedang meningkat sejak 10 tahunt terakhir. Aktris seperti Syliva Saint telah mendunia.

Bisnis pornografi di Eropa Timur bahkan disinyalir salah satu yang terbesar sejagat, saat ini. Namun ada kekurangan tenaga dari sisi aktor. Ceruk pasar industri porno selain menyasar penonton heteroseksual, juga untuk penyuka sesama jenis.

Terlalu banyak perempuan di industri film esek-esek Ceko, dibanding pemain lelakinya. Laporan dari situs revleft menyajikan data betapa aktor berbakat kini sangat dicari. Khususnya untuk produksi film porno gay.

Kriterianya masih muda, enerjik, dan punya wajah rupawan. "Kami terus mencari aktor untuk film porno gay. Bagi mereka yang heteroseksual pun tak apa bila berminat," kata juru kasting Rado Pauer.

Jepang butuh banyak aktor film porno

Krisis SDM terparah untuk industri film porno dialami Jepang. Shimiken, 35 tahun, raja aktor porno Jepang, mengeluh kelelahan bekerja sebagai bintang esek-esek.

Dia mengatakan saat ini cuma ada sedikit aktor porno laki-laki ketimbang perempuan.

"Di industri ini hanya ada 70 bintang porno laki-laki berbanding 10 ribu bintang porno perempuan. Angka aktor porno laki-laki bahkan lebih sedikit ketimbang harimau Bengal," ujar Shimiken, seperti dilansir New York Daily News, Rabu (11/3).

"Dengan produksi 4.000 film sebulan, jumlah aktor laki-laki sangat kurang," kata dia kepada majalah Details. Padahal produksi film panas Jepang dua kali lipat Amerika Serikat.