Empat cerita toleransi inspiratif sesudah masjid dirusak
Merdeka.com - Serangan di Paris pada Jumat 13 November lalu menimbulkan dampak yang sudah diduga sebelumnya: menguatnya sentimen anti-Islam di seantero Eropa. Tiap kali ada peristiwa serangan teror yang dilakukan oleh orang yang mengaku muslim maka tidak lama kemudian muncul serangan balasan.
Sejumlah warga muslim di beberapa belahan dunia mendapat perlakuan tidak menyenangkan setelah insiden semacam Teror Paris. Mereka kini harus lebih waspada jika keluar rumah. Selain itu masjid-masjid juga biasanya menjadi sasaran serangan balasan oang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun tidak semua orang mendadak membenci warga muslim. Masih banyak orang-orang di luar sana yang menjunjung tinggi akal sehat dengan tidak melakukan serangan balasan, tapi justru melindungi atau menolong warga muslim di mana pun mereka berada.
Berikut empat kisah toleransi warga seusai masjid dirusak.
Gereja Amerika tampung muslim untuk beribadah usai masjid dibakar
Warga Kota Joplin, Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat, lintas agama berbondong-bondong menyatakan simpati pada minoritas muslim yang baru saja mengalami musibah pembakaran masjid. Salah satu pengelola gereja lokal bahkan langsung menawarkan bangunannya sebagai tempat ibadah sementara.Surat kabar the Los Angeles Times melaporkan, Selasa (7/8/2012), puluhan jemaat Gereja St. Phillips Episcopal mendatangi lokasi reruntuhan masjid. Mereka memberi dukungan bagi umat muslim yang sedang bersedih. Pendeta Frank Sierra dari gereja itu menyatakan siap menampung umat muslim untuk beribadah sementara bangunan mereka belum kembali berdiri. "Saya tidak habis pikir kenapa pelaku tega melakukan hal seperti ini, saya mengupayakan dewan gereja supaya bisa menyediakan tempat buat umat muslim beribadah sementara," kata Sierra.Masjid ini dibakar pihak tak dikenal Senin dini hari waktu setempat. Tiga hari sebelumnya, seorang lelaki tertangkap kamera pengintai mencoba membakar masjid dengan melemparkan benda mirip korek api ke atap. Alhasil, bagian luar masjid sedikit terbakar. Insiden ini mengejutkan kalangan Kristen dan Yahudi sebab terjadi hanya sepekan setelah takmir masjid mengundang buka puasa pelbagai umat beragama di Kota Joplin. Salah satu yang syok dengan tragedi pembakaran ini adalah Richard Massa, salah satu anggota gereja terbesar di kota itu. "Saya terkejut karena rasanya baru kemarin saya diundang oleh pengelola masjid untuk buka bersama merayakan bulan ramadan, kami sekeluarga mendukung umat muslim yang sedang berduka saat ini," ujar dia di dekat lokasi masjid yang tinggal puing-puing itu. Sejauh ini, umat muslim bersikeras salat di dekat reruntuhan masjid. Menurut kepala takmir masjid Dr Ahmad Asadullah, kengototan mereka tetap beribadah di puing-puing untuk menunjukkan bahwa kalangan Islam tidak merasa terintimidasi atas insiden pembakaran. "(tetap beribadah di dekat masjid) adalah bentuk perjuangan kami untuk menegakkan kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat seperti dijamin negara ini," ujar dia kepada wartawan.Polisi lokal dan Biro Investigasi Federal (FBI) saat ini sedang mengusut insiden itu. Sayangnya, petugas kantor Sheriff Jasper County, Sharon Rhine, menyatakan ada hambatan besar menemukan pelaku lantaran seluruh rekaman kamera pengintai hangus terbakar. Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta polisi memperketat penjagaan buat masjid lain di seantero Negeri Paman Sam. Selain itu, mereka ikut menawarkan uang USD 10 ribu (Rp 94.3 juta) buat pemberi informasi siapa pembakar masjid itu.
Warga Kanada ramai-ramai sumbang masjid yang dirusak
Oktober tahun lalu Mahmud Al-Kadri kaget ketika akan melaksanakan salat Jumat di masjid kampung halamannya di Cold Lake, Kanada.Dia mendapati masjid itu banyak dicoreti tulisan tak bertanggung jawab. Di jendela dan dinding masjid ada tulisan "Pulanglah".Al-Kadri menangis melihat masjid tempat dia akan salat itu dirusak orang tak bertanggung jawab. Pria yang tinggal di Kanda sejak 1996 itu mengatakan perusakan masjid itu menyakitkan."Tulisan itu menyakitkan. Ini rumah saya. Di sini rumah kami. Anak-anak lahir di sini. Sekolah di sini. Cold Lake adalah rumah kami. Kanada adalah rumah kami," kata dia seperti dilansir Inquisitr.com, Oktober tahun lalu.Warga sekitar yang melihat kondisi masjid itu kemudian berbondong-bondong menawarkan bantuan. Mereka membawa ember berisi air dan sabun untuk membersihkan bekas coretan-coretan di masjid itu. Bahkan ada warga yang menawarkan perbaikan jendela secara cuma-cuma.Kelly Ross, pengusaha yang mempunyai bisnis di dekat masjid itu mengungkapkan betapa dia kagum dengan respon masyarakat sekitar atas peristiwa itu."Orang-orang keluar rumah dan menawarkan bantuan, ada yang ingin menyumbang uang buat memperbaiki jendela dan seterusnya," kata dia.
Masjid dibakar, warga muslim Kanada ditawari salat di gereja
Masjid Al Salam di Kota Peterborough, Ontario, Kanada, dibakar 10 hari lalu oleh pelaku yang masih terus dicari. Motif pembakaran itu diduga sentimen antimuslim, menyusul serangan di Paris, Prancis, beberapa hari sebelumnya.
Global News Canada melaporkan, Senin (23/11), akibat pembakaran ini, interior dalam masjid rusak parah. Diperkirakan lebih dari 1.000 pemeluk Islam dari 50 keluarga di kawasan Peterborough tidak bisa beribadah.
Mendengar kabar itu, warga nonmuslim segera membantu. Banyak orang yang menggelar penggalangan dana. Salah satunya Larry Forsey, warga asal Coboconk, yang menyumbangkan uangnya untuk membantu takmir melakukan renovasi. "Pembakaran ini sangat menyedihkan. Kanada adalah negara yang penduduknya saling bantu," kata Forsey.
Sumbangan yang terkumpul sudah melebihi USD 110 ribu (setara Rp 1,5 miliar). Padahal target awal hanyalah USD 107 ribu.
Gereja dan Sinagog di Peterborough menawarkan komunitas muslim salat di salah satu ruangan bangunan mereka. Setelah ditimbang-timbang, takmir memilih salat lima waktu berjamaah akan digelar di Gereja United Church. Sedangkan untuk salat jumat yang diikuti banyak umat, digelar di halaman rumput depan masjid mereka yang terbakar.
Imam Masjid Al Salam, Shazim Khan, mengaku sangat berterima kasih atas dukungan komunitas pemeluk agama lain setelah pembakaran. Kebaikan warga Kristen dan Yahudi sangat menyentuh hatinya. Dia pun mengaku memaaafkan pelaku.
"Saya sudah lama tinggal di komunitas ini. Kami saling menghormati dan menyayangi," kata Shazim.
Tak kurang Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut mengecam pembakaran masjid di Ontario itu. Menurut Trudeau tindakan pelaku, yang masih diburu polisi, sangat menyedihkan.
"Warga Kanada harus tahu bahwa umat Islam di seluruh dunia justru lebih sering menjadi korban kelompok ekstremis. Kita harus saling mendukung satu sama lain," kata Trudeau.
Sumbang masjid dirusak, bocah SD ini dihadiahi iPad
Masjid dan Pusat Kegiatan Komunitas Muslim di Pflugerville, Texas, Amerika Serikat dilumuri kotoran manusia pekan lalu. Polisi menduga serangan itu dipicu sentimen antimuslim setelah serangan teror di Paris, Prancis. Pelaku juga merangsek masuk, menyobek beberapa jilid Al Quran.
Akibat serangan ini, tembok masjid perlu dicat ulang, sekaligus mengganti Al Quran baru. Mendengar kabar perusakan tersebut, Jack Swanson, bocah tujuh tahun dari kota yang sama terketuk hatinya. Dia menghabiskan isi celengannya sebesar USD 20 (setara Rp 273 ribu) untuk disumbangkan kepada takmir masjid.
The Daily Mail melaporkan, Minggu (22/11), Jack berasal dari keluarga Kristen. Keinginan menyumbangkan uangnya yang tidak seberapa bermula saat Jack membahas berita perusakan masjid bersama ibunya, Laura. Keduanya sepakat perusakan tempat ibadah sangat menyedihkan, sehingga mereka yang menjadi korban harus dibantu.
Uang USD 20 itu sebetulnya ditabung Jack untuk membeli iPad. Dua hari setelah serangan, Jack diantar ibunya memberikan donasi pada takmir.
Ketua Takmir Masjid Pflugerville, Faisal Naeem, mengaku terharu atas bantuan tersebut. Dia merasa tersentuh, apalagi Jack hanyalah bocah SD yang sebetulnya bisa memilih tak berbuat apa-apa.
"Mungkin ini cuma USD 20, tapi kita tahu Jack menabungnya pelan-pelan. Bagi kami uang itu setara USD 20 juta," kata Naeem.
Kejutan pun datang bagi Jack akhir pekan lalu. Pengacara Komunitas Muslim Amerika, Arsalan Iftikhar, memberikan iPad buat Jack. Arsalan mengaku terharu mendengar info donasi bocah itu dari jejaring sosial.
"Atas kebesaran hatimu, terimalah iPad ini, yang memang sejak awal kamu idam-idamkan. Ini adalah ucapan terima kasih dari komunitas muslim Amerika," kata Arsalan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaTasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam
Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMelihat Uniknya Masjid Al Ittihad di Tangerang, Kubahnya Berbentuk Pagoda
Masjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaMelihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun
Walaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMomen Warga Jambi Tetap Semangat Salat Tarawih Meski Harus Berangkat Naik Perahu Ini Viral, Tuai Pujian
Meski desa mereka terendam banjir, warga tetap semangat pergi ke masjid untuk melaksanakan tarawih pertama.
Baca Selengkapnya