Merdeka.com - Abdulatif Debagh, Duta Besar Suriah untuk Uni Emirat Arab, hari ini mundur dari jabatannya. Dia memilih memberikan dukungan kepada pihak oposisi Suriah dan mengikuti jejak sang istri, Lamia al-Hariri, Kuasa Usaha Suriah untuk Siprus lebih dulu menyatakan membangkang dari rezim Assad.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (25/7), menurut pihak oposisi Suriah, Abdulatif dan Lamia kini dilaporkan berada di Qatar. Aksi itu menambah daftar para diplomat hengkang dari lingkar kekuasaan rezim Assad, setelah Bassam Imadi dan Nawaf Fares. Dia juga menantu Wakil Presiden Suriah Faruk al-Syaraa. Hingga berita ini diturunkan keduanya belum memberikan pernyataan terbuka di media massa.

Bassam Imadi, bekas Duta Besar Suriah untuk Swedia, membelot dan mundur dari jabatannya Desember tahun lalu. Sedangkan Nawaf Faris, diplomat Suriah untuk Irak mantap mengikuti langkah rekannya itu awal bulan ini.

Imadi menambahkan duta besar Suriah di Jerman, Republik Ceko, dan Belarussia sebenarnya telah membelot. Tetapi sikap mereka belum dapat diumumkan demi menghindari ancaman dari rezim Assad.

Kemarin, salah satu petinggi militer Suriah dan sobat karib Assad, Brigadir Jenderal Manaf Tlass, membuat pernyataan di stasiun televisi Al Arabiya menolak kekerasan oleh militer kepada rakyat sipil. Dia menyerukan kepada seluruh rakyat agar bersatu demi menciptakan kestabilan serta membangun negara bebas dan berlandaskan demokrasi. Itu adalah kemunculannya pertama kali setelah membelot awal Juli.

Sebelum hengkang, Manaf Tlass merupakan komandan Brigade 105, yakni pasukan pengawal presiden Suriah. Dia juga anak bekas Menteri Pertahanan Mustafa Tlass, salah satu sahabat dekat mendiang ayah Assad.

Sejak konflik bersenjata meletup Maret tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sekitar 17 ribu orang tewas dan lebih dari sejuta lainnya mengungsi. Kini pasukan pemerintah kembali menggempur kota terbesar di sebelah utara Suriah, Alleppo.