Dokter Hewan Tangani Singa Kurus Kering Karena Kelaparan di Kebun Binatang Sudan
Merdeka.com - Dokter hewan di Sudan bergegas menyelamatkan nyawa empat singa kelaparan di kebun binatang di Khartoum, Sudan. Awalnya singa yang kurus kering karena kelaparan ini berjumlah lima ekor, namun satu singa betina mati pada Senin karena dehidrasi dan kekurangan makanan meskipun sempat diinfus selama beberapa hari setelah muncul kampanye penyelamatan lima singa ini di media sosial.
Foto mengenaskan dari lima ekor singa kelaparan ini viral pekan lalu. Lima ekor singa ini kehilangan dua per tiga berat badannya karena tak ada makanan selama berminggu-minggu karena krisis keuangan negara tersebut sehingga para donatur memotong sumbangan mereka.
"Sangat mengecewakan. Singa-singa ini menderita cukup lama," kata Osman Salih, teknisi perangkat lunak yang menggagas kampanye penyelamatan singa dengan tagar #penyelamatanbinatangSudan.
"Kami terlambat menyelamatkan mereka dan tak mampu menyelamatkan seekor yang mati," kata dia, dikutip dari Alaraby, Jumat (24/1).
Dokter hewan, Mudassar Abu Sufian, yang memantau kesehatan empat ekor singa yang tersisa ini mengatakan singa betina tersebut mati kelaparan.
"Ini kesalahan administrasi pihak kebun binatang. Mereka tak menyiapkan makanan untuk hewan-hewan tersebut," sesalnya.
Salah satu singa betina juga masih sakit tapi kondisinya berangsur membaik, seorang koresponden AFP melaporkan setelah mengunjungi kebun binatang Al-Qureshi di distrik Khartoum.
Salih mengatakan salah satu kelompok konservasi hewan internasional telah menghubunginya dan menawarkan bantuan untuk menyelamatkan singa-singa tersebut.
"Mereka spesialis dan berencana datang ke Khartoum dengan peralatan dan sumber daya yang mereka miliki," kata dia.
Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter, Salih mengatakan pihaknya menerima banyak sumbangan dan makanan telah dipersiapkan untuk empat ekor singa, tetapi para konservasionis diperlukan untuk membantu perawatan medis.
Kebun binatang Al-Qureshi dikelola pemerintah kota Khartoum tetapi didanai sebagian oleh donor swasta, yang telah menyusut sejak krisis ekonomi tahun lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaBekerja sepanjang hari dengan kondisi hampir tidak ada obat, dokter Rajaa Okasha melakukan apa yang dia bisa untuk membantu anak-anak yang sakit dan terluka.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaSekelompok dokter muda ini foto studio dengan membawa foto rekannya yang meninggal karena kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca Selengkapnya