Dituduh penyihir, guru di Papua Nugini dipenggal
Merdeka.com - Helen Rumbali, seorang guru di sebuah desa di Papua Nugini disiksa dan dipenggal oleh tetangganya sendiri karena dituding sebagai seorang penyihir, yang bertanggung jawab atas kematian penduduk desa yang sakit.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (10/6), massa yang marah terlihat mengacungkan senjata, parang, dan kapak sambil mengelilingi rumahnya dan menarik Helen, adiknya, dan dua keponakan dia. Massa kemudian membakar rumah perempuan 40-an tahun itu.
Massa mengatakan segerombolan lalat menuntun mereka dari kuburan ke rumahnya. Hal ini menjadi bukti bagi mereka bahwa Helen adalah seorang penyihir dan mempraktikan ilmu hitam.
Kakak tertua Helen dan adik keponakannya sempat ditusuk dengan pisau, namun dilepas setelah massa bernegosiasi dengan polisi. Tetapi, massa kemudian pergi untuk menyiksa Helen dan memenggal kepalanya di depan umum.
Tindakan keji seperti ini merupakan salah satu dari banyaknya cerita mengerikan di negara itu, meski Papua Nugini seringkali dianggap negeri surga di Pasifik.
Pada Februari lalu seorang wanita muda dilucuti pakaiannya oleh penduduk desa yang marah sambil membawa senjata. Perempuan itu kemudian diikat dan dibakar hidup-hidup. Alasannya, dia diduga mempunyai ilmu hitam.
Papua Nugini merupakan perpaduan campuran dari suku-suku kuno dan pengaruh industri Barat, mulai dari periode perburuan emas dan yang terbaru pertambangan.
Namun, bagi warga suku yang masih hidup dari peraturan-peraturan adat, kekerasan merupakan cara yang paling umum untuk memecahan masalah.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaPemuda ini pun dengan reflek mengatakan "mama kumaha?" saat menelpon dengan ibunya di Papua
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Agus Thenu langsung mengangkat Kaesang sebagai Ayah Angkat Desa Hutumuri. Ia memberi gelar kepada Kaesang dengan sebutan 'ya huan'.
Baca SelengkapnyaTak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca SelengkapnyaBagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca Selengkapnya