Didakwa ingin gulingkan pemerintah, aktivis HAM China dibui 8 tahun
Merdeka.com - Pegiat hak asasi asal China, Wu Gan yang menyebut dirinya Tukang Jagal paling Sadis, divonis penjara delapan tahun oleh pengadilan hari ini. Hukuman ini termasuk paling berat bagi para pegiat hak asasi di Negeri Tirai Bambu.
Pengadilan Tianjin mendakwa Wu bersalah karena melanggar kekuasaan negara. Di antara para aktivis dan pengacara dia dikenal sebagai sosok pemberani yang pernah memajang foto dirinya di Internet dalam pose menghunus pisau sambil mengatakan dia akan menyembelih para pejabat yang berbuat salah layaknya babi.
Dilansir laman the Associated Press, Selasa (26/12), pengacara Wu, Ge Yongxi, mengatakan kliennya akan mengajukan banding atas putusan pengadilan ini.
Wu termasuk gelombang aktivis pertama yang dibekuk setelah pemerintah melancarkan gerakan penangkapan para pegiat hak asasi pada 2015. Sidang pertamanya yang digelar rahasia dilakukan pada Agustus lalu setelah dia ditahan selama lebih dari dua tahun.
"Saya akan tetap setiap kepada cita-cita kami, menyingsingkan lengan baju dan berusaha lebih keras," ujar Wu mengikuti kalimat terkenal dari Presiden Xi Jinping yang kerap diucapkan untuk membakar semangat anggota Partai Komunis.
Aktivis macam Wu seringkali menyoroti kasus-kasus yang dilakukan individu pejabat daerah ketimbang menyasar kebijakan Partai Komunis secara umum di tingkat nasional. Namun kemampuannya menggalang suara rakyat untuk protes di lapangan kerap membuat pemerintah kerepotan.
Pengadilan mengatakan ada pernyataan Wu di Internet yang 'menyerang kekuasaan negara'. Pengadilan menyebut Wu sering 'menghina organisasi pemerintah' dengan menggelar pertemuan, membuat onar, dan membuat pernyataan kasar di dunia maya. Semua aktivitas itu dikatakan 'perbuatan kriminal yang bertujuan menggulingkan pemerintah dan merusak tatanan sistem sosial'.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaTim Pencari Harta Karun Berburu Bangkai Kapal yang Tenggelam 400 Tahun Lalu, Diduga Mengangkut Emas Senilai Rp78 Miliar
Ekspedisi pencarian bangkai kapal ini telah berlangsung bertahun-tahun, namun hasilnya nihil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaHeboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ribuan Bilik dan Kotak Suara Pemilu 2024 Mulai Didistribusikan ke Tingkat Kecamatan
Pemungutan suara Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Menpora Imam Nahrawi Bebas Bersyarat dari Lapas Sukamiskin
Imam Nahrawi tetap harus wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung, setelah bebas bersyarat.
Baca SelengkapnyaDatangi Warga, Polres Kampar Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 dan Ingatkan Jangan Terpancing Hoaks
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Hamil Kosong dan Penyebabnya, Perlu Diwaspadai
Hamil kosong atau kehamilan anembrionik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, namun embrio tidak berkembang.
Baca Selengkapnya