Detik-Detik Percobaan Pembunuhan Mantan PM Pakistan Imran Khan
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, selamat dari upaya percobaan pembunuhan pada Kamis (3/11) dan tertembak di kaki. Khan ditangkap saat ikut demo menuntut pemilu cepat.
Dalam insiden itu, seorang pendukungnya tewas dan melukai sembilan orang lainnya.
Polisi Pakistan langsung berhasil menangkap tersangka pelaku penembakan dan merilis video tersangka dalam tahanan. Tersangka mengaku melakukan penembakan dan bertindak sendiri.
"Hanya Imran Khan yang menjadi target saya," kata tersangka yang diidentifikasi sebagai Faisal Butt oleh Menteri Informasi Pakistan, Maryam Aurangzeb, dikutip dari laman 9 News, Jumat (4/11).
Menurut keterangan kepolisian, penembakan terjadi di distrik Wazirabad, Provinsi Punjab timur. Hari itu, Khan sedang melintas bersama konvoi truk dan mobil besar-besaran menuju ibu kota Pakistan, Islamabad. Demo bertujuan untuk menuntut pemerintah melakukan pemilu cepat.
Khan berada di atas truk bersama pendukungnya dan tersangka mengarahkan tembakan ke truk tersebut. Setelah tertembak di kaki, Khan dipindah ke kendaraan lainnya. Dari mobil kemudian diumumkan Khan selamat.
"Dia dibawa ke sebuah rumah sakit di Lahore, tapi dia tidak mengalami luka parah. Sebutir peluru mengenai kakinya," tutur pemimpin senior partai Tahreek-e-Insaf (PTI), Omar Ayub Khan.
Omar menambahkan, Khan (70) menjalani operasi di Rumah Sakit Shaukat Khanum, Lahore. Berdasarkan laporan dan foto yang beredar, Khan terlihat memakai perban di kaki kanannya.
Juru bicara PTI, Fawad Chaudhry mengatakan kepada demonstran, penembakan itu merupakan percobaan pembunuhan.
"Itu serangan terhadap seluruh Pakistan," ujarnya, seraya menyatakan rakyat akan membalas tindakan tersebut.
Maryam Aurangzeb mengatakan pemerintah telah memerintahkan penyelidikan terkait serangan tersebut.
Khan lengser setelah munculnya gerakan mosi tidak percaya di parlemen Pakistan pada April lalu. Dia menuding penggantinya, PM Shahbaz Sharif bersekongkol dengan Amerika Serikat untuk melengserkannya.
Pakistan memiliki sejarah pembunuhan politikus, di mana yang paling diingat adalah pembunuhan Benazir Bhutto yang ditembak pada 2007 lalu. Bhutto menjabat dua kali sebagai PM Pakistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Cak Imin Bicara Kondisi Pangan, Gibran Sindir Tajam: Enak Banget Baca Catatan!
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 Minggu 21 Januari 2024
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Perintahkan Semua Menteri Waspada, Singgung Kedatangan Presiden Baru
Presiden Jokowi memerintahkan semua menteri waspada jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Anies-Cak Imin Hangat Hampiri Salami Prabowo-Gibran
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat pilpres 2024 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaIstana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya