Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan Negara dengan Layanan Kesehatan Terbaik dan Terburuk di Dunia

Deretan Negara dengan Layanan Kesehatan Terbaik dan Terburuk di Dunia BPJS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Layanan kesehatan menjadi salah satu fasilitas yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Sistem layanan kesehatan yang berkualitas dan efisien, memberi dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat di suatu negara.

Indonesia selama ini sudah mempunyai sistem layanan asuransi kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun sejak 2014 BPJS Kesehatan mengalami defisit yang cukup besar. Pada 2014 defisit mencapai Rp1,9 triliun kemudian di 2015 defisit melonjak jadi Rp9,4 triliun hingga di 2018 defisit itu menyentuh angka Rp19,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan iuran BPJS Kesehatan naik serentak pada 2020. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan itu nantinya mencapai 100 persen dari angka saat ini.

Di negara lain sistem layanan kesehatan juga mewajibkan pemerintah memberikan fasilitas layanan kesehatan kepada rakyatnya. Negara mana saja yang memiliki layanan kesehatan terbaik dan terburuk di dunia? Simak ulasannya berikut ini:

5 Negara Terbaik

Daftar di bawah ini dihimpun berdasarkan survei oleh The Commonwealth Fund, yayasan di Amerika Serikat yang fokus mengawasi kualitas layanan negara.

Inggris

Dilihat dari kualitas peralatan kesehatan dan tenaga medis, akses, efisiensi, serta ekuitas, fasilitas layanan kesehatan di Inggris tercatat sebagai yang terbaik di dunia. Rendahnya angka kematian bayi, serta tingkat harapan hidup tinggi juga menjadi faktor pertimbangan lain yang menjadikan Inggris sebagai negara dengan fasilitas kesehatan terbaik, menurut The Commonwealth Fund.

Tidak hanya nyaman bagi warganya, layanan kesehatan Inggris juga memberi kenyamanan yang sama bagi warga asing. Program layanan kesehatan nasional, Skotlandia, dan Irlandia Utara menyediakan banyak pilihan untuk perawatan medis darurat.

Swiss

Dilansir dari Forbes, pengeluaran kesehatan per kapita di Swiss merupakan yang tertinggi ke tiga di dunia, setelah AS dan Norwegia. Meski demikian, dengan rata-rata pendapatan per kapita yang terbilang tinggi, sehingga warga Swiss cenderung bebas memilih besar biaya asuransi kesehatan yang mereka perlukan. Forbes yang membandingkan kualitas sistem pelayanan kesehatan di Swiss dan Amerika melaporkan, stabilitas kondisi fiskal di negara tersebut menjadi faktor lain yang mempengaruhi kualitas layanan kesehatan.

Dikabarkan, pengeluaran pemerintah untuk kesehatan hanya mencapai 2,7 persen. Angka tersebut dikatakan tergolong rendah dibanding dengan negara maju lainnya. Kemajuan peralatan dan tenaga medis, ditambah kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi kesehatan, meningkatkan indeks angka harapan hidup di Swiss.

Swedia

Dilansir dari Cignaglobal, hanya sekitar 600.000 warga Swedia yang memilih asuransi kesehatan swasta. Asuransi tersebut umumnya didapat dari perusahaan tempat mereka bekerja. Dikatakan, standar kualitas layanan kesehatan di Swedia termasuk tinggi. Demikian pula dengan pengeluaran untuk layanan kesehatan yang disebut di atas rata-rata.

Australia

Terdapat dua sistem layanan kesehatan di Australia, yaitu sistem kesehatan publik dan sistem kesehatan swasta. Sejak tahun 1984, Medicare telah menjadi skema asuransi kesehatan nasional. Program tersebut memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di rumah sakit umum.

Jerman

Meski terbilang mahal, Jerman memiliki alat dan tenaga medis yang sangat baik. Asuransi kesehatan menjadi hal yang wajib dimiliki oleh masyarakat Jerman. Bahkan, perusahaan asing di Jerman juga menambahkan hak asuransi kesehatan dalam kontrak kerja mereka.

5 Negara Terburuk

Di tahun 2000 organisasi kesehatan dunia (WHO) memulai misi untuk menentukan peringkat sistem layanan kesehatan dari 191 negara. Pada saat itu, Afrika Sierra Leone menduduki peringkat terbawah, dan Amerika Serikat berada di peringkat 37.Namun setelah peringkat layanan kesehatan terbentuk, WHO menolak untuk memperbarui datanya. Sebagai gantinya, The Commonwealth Fund, sebuah yayasan khusus untuk mengevaluasi sistem layanan kesehatan, khususnya di Amerika Serikat.Secara umum, terdapat lima kriteria yang menjadi indikator kualitas layanan kesehatan di sebuah negara, yaitu kualitas perawatan, akses, efisiensi, kesetaraan, dan jumlah orang yang hidup sehat.Di tahun 2014, The Commonwealth Fund sempat merilis laporan yang membandingkan fasilitas kesehatan dari 11 negara di dunia. Kesebelas negara tersebut antara lain Inggris, Swiss, Swedia, Australia, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Prancis, Kanada, dan Amerika Serikat.Berdasarkan laporan tersebut, berikut lima negara besar kualitas layanan kesehatan yang buruk, seperti yang dikutip dari Medical Daily.Selandia BaruBertolak belakang dengan negara tetangganya, Australia yang menduduki peringkat keempat terbaik, Selandia baru memiliki kualitas buruk dalam hal ekuitas. Tingkat ekuitas diukur dari seberapa sering warga tidak mampu menghindar untuk pergi ke dokter ketika sakit.Jika diukur dari angka kematian bayi dan harapan hidup usia 60 tahun, Selandia Baru berada di peringkat 9. Menurut Bank Dunia, negara itu membelanjakan 11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk anggaran penyediaan layanan kesehatan tahun 2014.Di sisi lain, Selandia Baru sebenarnya memiliki perawatan kesehatan yang efektif dan terkoordinasi. Dari data survei lain yang dilansir oleh Ceoworld, Selandia Baru berada di posisi ke 16 dari 192 negara.NorwegiaNegara yang terletak di Semenanjung Skandinavia Eropa itu dikatakan memiliki fasilitas layanan kesehatan yang buruk, khususnya dalam hal keamanan dan efektivitas layanan.Meski berada di peringkat ketiga dalam hal memastikan pasien mendapatkan perawatan primer, tetapi untuk masalah ketepatan waktu dan akses perawatan, negara itu masih perlu melakukan perbaikan lebih.KanadaTerlepas dari reputasi negara tersebut yang menyediakan perawatan kesehatan gratis, tetapi segi keamanan, ketepatan waktu, dan efisiensi. Berdasarkan anggaran tahun 2014, Perancis mengalokasikan 10,4 persen PDB untuk penyediaan fasilitas layanan kesehatan.Amerika SerikatNegara adidaya tersebut tercatat berada di posisi terbawah berdasarkan survei versi The Commonwealth Fund, dalam dekade terakhir. Amerika Serikat dikatakan mengalami masalah dalam efisiensi sistem layanan kesehatan, kesetaraan, dan kualitas kehidupan sehat.Meski demikian, akses layanan kesehatan AS sudah dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakatnya. Sementara itu, dalam versi lain, Ceoworld mencatatkan Amerika di peringkat 30 dari 192 negara. Posisinya terkalahkan oleh Taiwan yang menduduki peringkat teratas dalam indeks kualitas layanan kesehatan.Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan

Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.

Baca Selengkapnya
Dirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung

Dirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung

Fokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran

Jokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran

Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BPJS Kesehatan Dulang Prestasi di Awal Tahun 2024

BPJS Kesehatan Dulang Prestasi di Awal Tahun 2024

BPJS Kesehatan terus berupaya dalam menyesuaikan kebutuhan zaman melalui kehadiran inovasi berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan

Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan

Anies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.

Baca Selengkapnya
Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera

Anies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera

Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Janji Anies untuk Tenaga Kesehatan, Perubahan Status Pendidikan hingga Jenjang Karier

Janji Anies untuk Tenaga Kesehatan, Perubahan Status Pendidikan hingga Jenjang Karier

Selanjutnya, peningkatan kesejahteraan tenaga medis dan tenaga kesehatan serta kepastian jenjang kariernya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain

Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain

Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan

Baca Selengkapnya