Debut Jokowi di forum internasional dinantikan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dinanti kehadirannya dalam beberapa forum internasional bulan depan. Semuanya agenda penting, sebut saja ASEAN Summit di Ibu Kota Beijing, China, pada 10-16 November 2014. Di bulan yang sama, digelar East Asia Summit di Ibu Kota Naypyidaw, Myanmar. Dan itu masih belum memperhitungkan Pertemuan G-20 di Kota Brisbane, Australia.
Sampai sekarang, belum jelas apakah Presiden Jokowi akan menghadiri seluruh forum tersebut, hanya beberapa saja, atau malah absen seluruhnya. Salah satu staf Gedung Putih mengatakan pihaknya sudah merancang pertemuan Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Beijing saat puncak APEC.
"Akan menarik untuk melihat hubungan antara Jokowi dan pemimpin dunia lain. Semua mata pemimpin dunia kini ingin melihat performa diplomasinya secara netral," kata Penasehat Senior Lembaga CSIS di Washington, Matthew P. Goodman, seperti dilansir surat kabar the New York Times, Jumat (24/10).
Pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana tidak yakin seremoni di luar negeri jadi prioritas Jokowi. Fokus mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan pada politik luar negeri seperti era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk diketahui, SBY terhitung rajin menghadiri forum-forum internasional, dengan motto 'thousand friends, zero enemy'.
"Kebijakan luar negeri pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berupa seribu teman dan nol musuh tidak akan lagi digunakan oleh pemerintahan Jokowi terhadap isu-isu bilateral," ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/10).
Saat ditemui di Balai Kota DKI, 8 Oktober lalu, Jokowi menilai mungkin akan menghadiri beberapa pertemuan saja. Salah satu yang diusahakan adalah APEC. "Ya nanti untuk APEC kemungkinan besar saya datang," kata Jokowi.
Tim Transisi bulan lalu mendapat perintah untuk mengkaji mana forum yang dirasa penting dihadiri. Jokowi mengakui, ingin lebih fokus menjalankan pemerintahan, dibandingkan datang ke seremoni internasional.
Dilema tersebut juga dipahami Diplomat Singapura Kishore Mahbubani. Apalagi kini Presiden ke-7 Indonesia itu sedang dipusingkan penyusunan kabinet. "Saya yakin dia akan jadi bintang dalam setiap pertemuan tersebut, tapi perhatiannya di dalam negeri masih jadi gangguan," kata Mahbubani ketika dihubungi terpisah.
Dari kajian Universitas Washington, Jokowi diramal akan lebih fokus menjaga kepentingan luar negeri di level kawasan, terutama Asia Tenggara.
Hingga lima tahun ke depan, akan lebih rasional memandang Indonesia sebagai pemimpin ASEAN, dalam menghadapi isu yang lebih luas, misalnya konflik Laut China Selatan antara China, Jepang, Filipina, dan Taiwan. Demikian pula pengaturan Selat Malaka, sesuai visi Maritim Jokowi. Status negara berpenduduk muslim terbesar di dunia akan tetap berpengaruh, tapi merujuk kajian Universitas Washington, modal itu tidak akan banyak dikembangkan sebagai senjata diplomasi Indonesia.
Kendati akan lebih memikirkan isu dalam negeri, Kamar Dagang dan Industri Amerika masih berharap Jokowi mau datang ke forum-forum internasional bulan depan. Bukan apa-apa, kalau berhasil memanfaatkan popularitasnya, presiden 53 tahun ini bisa mendapatkan banyak keuntungan.
"Seluruh dunia sedang penasaran dengan Jokowi, dan saya yakin para pemimpin global itu nanti berbondong-bondong ingin bertemu," kata Ketua Kadin AS Alexander Feldman.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi mengatakan saat itu belum bisa memamerkan kinerja BPJS Kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca Selengkapnya