Data Pribadi Kanselir Jerman dan Ratusan Politikus Diretas
Merdeka.com - Data pribadi ratusan politikus Jerman, termasuk Kanselir Angela Markel diretas. Pemerintah menyebut mereka telah menjadi korban peretasan data pribadi secara daring.
"Data pribadi dan dokumen milik ratusan politikus dan tokoh publik diterbitkan di internet," kata Juru Bicara Pemerintah Jerman, Martina Fietz, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (4/1).
Fietz menegaskan, pemerintah menanggapi serius masalah ini. Politikus yang menjadi korban peretasan ini ialah para anggota parlemen Jerman atau Bundestag, maupun anggota parlemen Eropa di tingkat lokal dan regional.
"Wakil dari seluruh partai di Bundestag jadi korban," sebutnya.
Investigasi awal atas kasus ini, kata Fietz, mengindikasikan data yang bocor bukan data atau informasi sensitif, termasuk juga data yang diretas dari kantor Merkel. Data yang dicuri terdiri dari alamat pribadi, nomor ponsel, surat, faktur, dan salinan dokumen identitas. Data ini diunggah di Twitter pada Desember dan merasa heran kenapa baru terungkap pekan ini.
Selain politikus, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, selebritis, dan jurnalis menjadi target. Peretasan ini pertama kali diberitakan harian Bild dan radio RBB. Bild memberitakan pencurian data ini berlanjut sampai akhir Oktober 2018 namun belum diketahui kapan aksi ini mulai dilakukan.
Dalam siarannya, RBB menjelaskan temuan awal tak ada data sensitif yang dicuri, hanya saja dapat berdampak masif karena banyaknya data pribadi yang diterbitkan. Karena banyaknya data yang dicuri, diyakini data diambil tak hanya dari satu sumber.
Pimpinan parlemen mendapat informasi peretasan ini pada Kamis lalu dan Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) dan dinas intelijen domestik mengatakan mereka sedang menyelidiki.
"Berdasarkan informasi awal kami, jaringan pemerintah belum ditargetkan," BSI mengeluarkan pernyataan di Twitter.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut tetap memastikan tidak akan pandang bulu apabila ada prajurit TNI AD yang terbukti tidak netral.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJan Samuel menjadi satu-satunya calon dari Partai Perindo yang memperoleh 0 suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta bila benar ada anggota TNI yang mengintervensi dalam Pemilu agar segera dilaporkan lengkap dengan buktinya
Baca SelengkapnyaMulan Jameela mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaJK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR
Baca Selengkapnya