CIA ngaku dalang di balik fenomena UFO
Merdeka.com - Badan Intelijen Luar Negeri Amerika Serikat (CIA) dalam kicauan di akun media sosial Twitter mengaku mereka sebagai dalang di balik fenomena benda asing tak dikenal (UFO) pada era 1950-an.
"Ada laporan tentang kejadian tidak biasa di langit pada 1950-an? Itu adalah kami," kata cuitan dari CIA di akun resmi Twitter pada Senin lalu, seperti dilansir situs Huffington Post, Rabu (31/12).
CIA juga mengaku terlibat dalam aksi pesawat mata-mata U-2 pada era 1950-an dan 1960-an. Laporan tentang itu sudah diumumkan ke publik pada 2013.
Menurut laporan itu, penerbangan pesawat U-2 menimbulkan laporan tentang adanya UFO pada era 1950-an dan 1960-an.
"Uji coba pesawat U-2 menimbulkan dampak tak terduga. Ada sejumlah laporan tentang munculnya UFO. Pada pertengahan 1950-an, kebanyakan maskapai komersial terbang di ketinggian 3 ribu meter hingga 6 ribu meter. Sedangkan U-2 terbang di ketinggian 18 ribu meter. Akibatnya menara pengawas banyak menerima laporan kemunculan UFO," kata bunyi laporan sepanjang 271 halaman itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan setebal 60 halaman itu menjelaskan secara rinci sejarah penelitian pemerintah
Baca SelengkapnyaKlaim ini menjadi pro dan kontra. Bahkan juru bicara pemerintah setempat tak serius menanggapinya.
Baca SelengkapnyaMulai dari teori-teori alternatif tentang asal-usul manusia hingga laporan-laporan UFO yang menarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Astronot ini mengklaim pesawat makhluk luar angkasa (UFO) pernah mendarat di Bumi.
Baca SelengkapnyaBatu ini muncul dari letusan Gunung Merapi tahun 2010.
Baca SelengkapnyaDugaannya karena banyak faktor yang menyebabkan kenapa Alien tak kunjung dilihat Manusia.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta berdasarkan penelitain dari NASA tentang arah putaran Bumi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset ilmuwan, ada kemungkinan memang alien sulit melakukan perjalanan antariksa seperti manusia.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca Selengkapnya