Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Tolak Cabut RUU Ekstradisi Usulan Pemimpin Hong Kong

China Tolak Cabut RUU Ekstradisi Usulan Pemimpin Hong Kong carrie lam. ©CGTN America

Merdeka.com - Pemerintah China menolak proposal Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam tentang pencabutan RUU Ekstradisi. Sebaliknya, pemerintah Beijing justru memerintahkan pemimpin Hong Kong itu untuk tidak menuruti tuntutan pengunjuk rasa.

Menurut pejabat senior pemerintah yang dikutip oleh Channel News Asia, tidak hanya meminta Lam mempertahankan RUU ekstradisi, Beijing juga meminta Lam untuk tidak membentuk penyelidikan atas kericuhan yang mewarnai demo Hong Kong. Dikatakan, permohonan penyelidikan tersebut mengacu pada tuduhan bahwa kepolisian bertindak berlebihan dalam menghadapi demonstran.

"Mereka bilang 'tidak' pada kelima tuntutan itu. Situasinya jauh lebih rumit daripada yang disadari kebanyakan orang," ujar sumber tersebut.

Awal musim panas ini, Lam mengajukan proposal ke China, berisi lima tuntutan utama demonstran Hong Kong. Lam berpendapat, dengan mengabulkan lima tuntutan demonstran dan menarik RUU ekstradisi mampu meredam ketegangan politik di wilayahnya, Channel News Asia mengabarkan pada Jumat (30/8).

Dikabarkan, laporan Lam telah disusun sebelum pertemuan yang dipimpin oleh pejabat senior China di Shenzhen, 7 Agustus lalu. Pertemuan tersebut membahas tentang krisis politik di Hong Kong.

Dalam pertemuan tersebut, lima tuntutan pengunjuk rasa diperiksa kelayakannya. Saat itu, sempat dibahas pula kemungkinan untuk mengabulkan sejumlah tuntutan para demonstran, guna meredakan situasi.

Selain soal penarikan RUU ekstradisi, tuntutan lain yang dianalisis dalam proposal Lam adalah tentang penyelidikan independen terhadap protes.

Disampaikan pula bahwa pengunjuk rasa menolak istilah 'kerusuhan' sebagai gambaran dari perjuangan mereka mendapat hak demokrasi.

Sementara, dua tuntutan lain yang diajukan demonstran adalah pemilihan umum yang sepenuhnya demokratis, serta segera menuntaskan proses hukum bagi mereka yang telah ditangkap selama aksi protes berlangsung.

Dari semua tuntutan pokok yang diajukan demonstran, seorang pejabat senior pemerintah yang disamarkan identitasnya mengatakan, penarikan RUU ekstradisi dan penyelidikan independen menjadi hal yang paling ideal untuk dilakukan.

Dia menambahkan, mengabulkan dua hal tersebut akan menjadi langkah yang tepat untuk menenangkan massa. Sebaliknya, sikap diam Lam selama ini justru memicu amarah yang semakin besar.

Untuk diketahui, RUU ekstradisi menjadi salah satu masalah utama yang mendorong terjadinya protes. Menanggapi protes terhadap RUU tersebut, Lam akhirnya menangguhkannya. Namun, dirinya tidak mengatakan secara tegas bahwa RUU itu telah benar-benar ditarik.

Hingga saat ini, pemerintah Beijing masih kukuh pada pendiriannya, menuduh ada campur tangan asing di balik demonstrasi yang telah berlangsung selama berminggu-minggu itu. China berkali-kali memperingatkan negara lain untuk tidak ikut campur soal krisis politik Hong Kong.

Reporter Magang: Anindya Wahyu ParamitaReporter: Siti KhotimahSumber: Liputan6.com

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Reaksi KPU Usai Temuan Pembagian Surat Suara Lebih Awal di Taiwan

Reaksi KPU Usai Temuan Pembagian Surat Suara Lebih Awal di Taiwan

Idham berharap pengiriman surat suara dapat berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Berhasil Rayu Mesir Dukung Proyek Jelajah Bulan, AS Mulai Kalah Saing?

China Berhasil Rayu Mesir Dukung Proyek Jelajah Bulan, AS Mulai Kalah Saing?

Mesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.

Baca Selengkapnya
China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!

China Bersiap Luncurkan Roket ke Bulan: Eksplorasi Luar Angkasa Baru!

Ini sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Kementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya

Kementerian Perhubungan Izinkan PT KCI Impor KRL dari China, Ini Alasannya

Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.

Baca Selengkapnya
Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara

Terbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara

Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya