China Tak akan Akui Paspor Inggris untuk Warga Hong Kong
Merdeka.com - China mengatakan pihaknya tak akan mengakui paspor Warga Negara Inggris Luar Negeri (BNO) sebagai dokumen sah penduduk Hong Kong mulai Minggu ini, setelah Inggris mengatakan pihaknya akan mengizinkan paspor itu digunakan untuk mendapatkan kewarganegaraan Inggris.
Pengumuman dari Beijing ini merupakan serangkaian langkah terbaru, di samping pemberlakuan UU keamanan nasional, untuk memperketat pengawasan terhadap kota bekas koloni Inggris itu, yang dikembalikan ke China pada 1997 dalam sebuah perjanjian bahwa otonomi Hong Kong akan diperluas.
Pemerintah Inggris menanggapi gerakan pro demokrasi Hong Kong dengan menawarkan 3 juta pemegang paspor BNO untuk mendapatkan status kewarganegaraan penuh, selama enam tahun, jika mereka meninggalkan Hong Kong untuk menetap di Inggris.
Pada Jumat, Inggris menyampaikan diperkirakan sekitar 300.000 warga Hong Kong menerima tawaran tersebut, dan perubahan akan mulai berlaku pada Minggu. Tapi China menentang rencana tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyampaikan pada Jumat, negaranya tak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen kunjungan dan identitas, yang akan mulai berlaku pada 31 Januari dan pihaknya berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
“Upaya pihak Inggris untuk mengubah sejumlah besar warga Hong Kong menjadi warga negara Inggris kelas dua telah sepenuhnya mengubah sifat pemahaman asli kedua belah pihak tentang BNO. Langkah ini secara serius melanggar kedaulatan China, sangat mengganggu urusan Hong Kong dan internal China, dan secara serius melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional,” jelas Zhao kepada wartawan, dikutip dari The Independent, Jumat (29/1).
Masih belum jelas bagaimana dampak pengumuman China ini terhadap tawaran Inggris tersebut, namun sepertinya akan mempersulit pemegang paspor BNO untuk terbang ke Inggris.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan tak banyak yang bisa dilakukan Inggris jika China memutuskan mencegah warganya bepergian. Inggris dan China kerap bertentangan terkait isu Hong Kong, di mana Inggris mempertanyakan apakah Beijing melanggar kewajiban internasionalnya di bawah perjanjian 1997.
Saat ditanya terkait perubahan aturan kewarganegaraan Inggris pada Kamis, Zhao mengatakan China telah berulang kali menyatakan posisinya atas masalah ini.
“Pihak Inggris, melanggar janjinya, dengan gigih dan berulang kali mengangkat masalah paspor BNO untuk ikut campur dalam urusan Hong Kong dan internal China. Ini hanya akan merugikan kepentingannya sendiri,” kata Zhao.
Zhao menambahkan pihaknya “ingin menegaskan kembali kepercayaan kami di masa depan Hong Kong yang menjanjikan.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotongan Gulungan Bambu Ditemukan di Sumur Berusia Lebih dari 2000 Tahun, Berisi Informasi Penting China Kuno
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIa mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi
Baca Selengkapnya