China hadapi wabah warga gila kerja
Merdeka.com - Warga China terkenal sebagai pekerja keras dan ini dirasa nilai positif. Namun pemerintah China ternyata melansir sekitar 600 ribu orang meninggal setiap tahunnya sebab gila kerja atau guolaosi.
Situs news.com.au melaporkan, Senin (30/6), guolaosi merupakan kondisi dimana seseorang terlalu lelah bekerja. Kerja berlebihan ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stres
Wabah ini pernah menimpa Jepang pada 1980-an. Meski demikian baru tahun ini pemerintah Negeri Matahari Terbit itu mengesahkan undang-undang demi melindungi pekerjanya dari beban berlebihan.
Di China undang-undang itu bahkan belum dilontarkan. Semakin hari korban kerja terlalu keras ini semakin bertambah. Kasus terakhir menimpa seorang pegawai perbankan bernama Li Jianhua. Dia tak sadarkan diri di rumahnya dan tewas setelah pulang dari lembur.
Ada pula Jie Pan seorang akuntan di perusahaan internasional Pricewaterhouse Cooper. Dia meninggal setelah lembur selama empat hari.
Kasus ini juga mengingatkan pada peristiwa meninggalnya Mita Diran. Seorang penulis naskah iklan yang menghembuskan nafas terakhir setelah bekerja 30 jam tanpa henti.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita Italia dituduh memalsukan 17 kehamilan, 12 alami aborsi dan 5 kelahiran palsu demi cuti dan tunjangan. Yuk, simak cerita lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca Selengkapnya