Chavez tak bisa hadiri pelantikan besok
Merdeka.com - Pemerintah Venezuela kemarin mengumumkan Presiden Hugo Chavez tak akan bisa menghadiri upacara pelantikan besok.
Surat kabar the Washington Post melaporkan, Rabu (9/1), Wakil Presiden Nicolas Maduro melayangkan surat kepada Presiden Majelis Nasional Diosdo Cabello dengan mengatakan atas saran tim medis, proses pemulihan Chavez harus diperpanjang hingga 10 Januari sehingga dia tak akan bisa menghadiri pelantikan besok.
Maduro mengatakan Chavez memohon ketetapan konstitusi untuk mengizinkan dia dilantik di Mahkamah Agung di lain hari. Cabello menyatakan dia telah menerima surat pernyataan permintaan itu.
Ketegangan semakin meningkat antara pihak oposisi dan pemerintah terkait kondisi Chavez yang tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Havana, Kuba. Dengan keadaan itu muncul perdebatan apakah Chavez akan bisa menghadiri pelantikannya Kamis lusa atau harus ditunda.
Chavez bulan lalu harus menjalani operasi kanker keempat kalinya. Sejak bulan lalu dia belum lagi berbicara di depan publik.
Pemimpin kelompok oposisi Henrique Capriles kemarin mengatakan masa jabatan Chavez secara konstitusi berakhir Kamis lusa dan Mahkamah Agung harus mematuhi itu.
Pemimpin kelompok oposisi lain menyatakan pelantikan itu tidak bisa dibatalkan atau ditunda dan presiden Majelis Nasional harus mengambil alih sebagai pejabat sementara jika Chavez tak bisa dilantik.
"Mahkamah Agung harus menaati pernyataan tertulis di konstitusi. Tak ada monarki di sini. Venezuela bukan Kuba," ujar Capriles yang kalah dari Chavez pada pemilihan presiden tiga bulan lalu.
Konstitusi Venezuela menyatakan presiden bisa bersumpah di depan Mahkamah Agung jika dia tak bisa bersumpah di depan parlemen besok. Pemerintah berkeras konstitusi tidak secara tertulis menyebut tanggal pelantikan, sedangkan pihak oposisi berpendapat sebaliknya.
Pihak oposisi sekaligus anggota parlemen Omar Barboza menyatakan dia menolak permohonan Maduro dan mendesak pendukung Chavez untuk menerima Cabello sebagai presiden sementara selama Chavez menjalani perawatan. Dia beralasan hal itu untuk menghindari krisis pemerintahan.
Barboza menuturkan pemberhentian sementara harus diumumkan supaya Chavez bisa menjalani perawatan selama 90 hari.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaKetum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya