Bocah 11 tahun di Bahrain jadi tahanan politik
Merdeka.com - Setelah sebulan lebih mendekam dalam penjara Bahrain, Ali Hasan, 11 tahun, dibebaskan tanpa harus membayar jaminan. Namun aparat keamanan masih mengawasi kegiatannya, seperti dilansir stasiun televisi Aljazeera, Selasa (12/6).
Polisi menangkap Ali dengan tuduhan ikut membakar ban dalam protes di Bilad al-Qadim, Bahrain. Ali mengaku ditangkap sehari setelah unjuk rasa melumpuhkan jalan di sana. "Saya melihat beberapa warga sipil mengambil gambar kami. Besoknya, polisi menagkap kami saat hendak bermain di jalan sama," kata Ali. Akibat penahanan itu, ia terpaksa mengikuti ujian sekolah di penjara.
Unjuk rasa besar-besaran di Bahrain telah bergulir sejak tahun lalu. Rakyat dari kaum Syiah dominan menuntut penguasa Bahrain dari kalangan Sunni melaksanakan kebebasan dan demokrasi. Tapi, pasukan pemerintah bertindak keras. Mereka tidak segan-segan menembak mati pengunjuk rasa.
Sayangnya, masyarakat internasional tidak peduli dengan kekerasan terhadap warga sipil itu. Bahkan, Arab Saudi mengirim tentara mereka buat membantu menumpas demonstrasi antirezim di negara itu. .
Menurut pengacaranya, Shahzlan Khamis, kliennya itu juga dituding mengikuti pertemuan dengan kelompok oposisi buat melancarkan proteslebih besar lagi. "Dia seperti tahanan politik," ujarnya.
Abdul Aziz al-Khalifa dari Kementerian Informasi Bahrain menuding Ali bersama remaja lainnya ditahan karena ikut unjuk rasa. "Mereka ditahan karena membakar ban dan memblokir jalan," kata Aziz.
Namun, Kepala Kejaksaan Bahrain bidang remaja Nura al-Khalifa bilang Ali memblokir jalan dan mengaku bersalah kepada polisi. Ali menyatakan dibayar oleh seseorang USD 8 atau hampir Rp 80 ribu
Menurut pegiat hak asasi Bahrain, Ali termasuk tahanan paling muda sejak demonstrasi meletup di negara itu Februari tahun lalu.
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaCerita Ayah Harun Al Rasyid Ditelepon Anies, Minta Izin Bantu Suarakan Keadilan dan Diajak Hadir Debat
Anies mengundang kedua orang tua Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin (50) bersama istrinya Murniyati dalam debat Capres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pihak Harun Al Rasyid yang Tewas Ditembak saat Tragedi Pemilu 2019 Belum Dapat Hasil Autopsi, Ini Kata Polri
Nama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaBocoran Persiapan Ganjar Hadapi Debat Ketiga Tema Pertahanan dan Geopolitik
Mendekati hari debat ketiga, Ganjar akan lebih banyak beristirahat
Baca SelengkapnyaPenantian Empat Tahun Tak Berujung Keluarga Harun Al Rasyid, Korban Tewas Tragedi Pilpres 2019
Nama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaTinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca Selengkapnya45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran
Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca Selengkapnya