Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biden Pastikan AS Dukung Pemberian Vaksin ke Negara Miskin

Biden Pastikan AS Dukung Pemberian Vaksin ke Negara Miskin Joe Biden. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) akan mendukung rencana global untuk memerangi COVID-19 dan memberikan vaksin ke negara-negara miskin sebagai bagian dari strategi nasional, ujar Presiden Joe Biden, Kamis (21/1).

Rencana itu termasuk dengan mendorong Kongres AS menyetujui lebih banyak pendanaan bagi upaya internasional dalam memerangi COVID-19.

Keterlibatan kembali AS di tingkat global telah menjadi salah satu prioritas Biden sejak menjabat pada Rabu (20/1).

Salah satu tindakan pertamanya adalah membatalkan rencana mantan Presiden Donald Trump untuk menarik AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berbasis di Jenewa.

Di bawah strategi COVID-19 AS, Biden akan mengarahkan menteri luar negeri serta menteri kesehatan dan layanan kemanusiaan agar memberi tahu WHO dan aliansi vaksin GAVI tentang niat Washington untuk mendukung Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator dan bergabung dengan Fasilitas COVAX.

Dilansir dari laman Antara, Jumat (22/1), Wakil Presiden Kamala Harris telah berbicara dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis tentang rencana Washington, kata Gedung Putih.

Program ACT-Accelerator beserta fasilitas COVAX adalah rencana global untuk mengatasi pandemi, yang bertujuan untuk memberikan dua miliar dosis vaksin virus corona pada akhir tahun 2021, 245 juta perawatan, dan 500 juta tes. Gelombang vaksin pertama diharapkan sudah dapat dikirim ke negara-negara miskin pada Februari.

"Pemerintahan Biden-Harris akan mencari dana dari Kongres untuk memperkuat dan mempertahankan upaya ini, serta inisiatif multilateral lain yang ada yang terlibat dalam memerangi COVID-19," menurut strategi tersebut, yang juga menyeru pemerintah AS agar mencari cara untuk menyumbangkan surplus vaksin AS di masa depan.

Pada Desember, Kongres AS mengalokasikan empat miliar dolar AS atau sekitar Rp56 triliun bagi tanggapan global terhadap pandemi, termasuk pengadaan dan pengiriman vaksin. Tapi, calon Biden untuk menteri luar negeri, Antony Blinken, memperingatkan bahwa "sumber daya tambahan mungkin dibutuhkan."

Sejauh ini ACT-Accelerator telah menerima enam miliar dolar AS atau Rp84 triliun dan janji AS sebesar empat miliar dolar atau Rp56 triliun, tetapi masih membutuhkan 23 miliar dolar AS atau Rp322 triliun lagi.

Blinken mengatakan AS memiliki kepentingan nasional untuk memastikan bahwa vaksin didistribusikan secara efektif dan cepat secara global.

"Kami melihat potensi krisis utang di antara negara-negara berkembang. Kami melihat krisis kesehatan masyarakat di beberapa negara karena COVID telah mempersulit penyediaan layanan kesehatan lainnya," kata Blinken.

"Kami melihat kerapuhan negara meningkat, bukan menurun ... jadi kami memiliki minat nyata untuk membantu," katanya, Selasa (19/1).

Blinken juga menggambarkan WHO sebagai "organisasi tidak sempurna yang membutuhkan reformasi".

Trump telah memotong dana ke WHO tahun lalu dan mengumumkan mundur dari badan tersebut karena menuduh WHO sebagai boneka China. WHO membantah tuduhan Trump itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.

Baca Selengkapnya
Joe Biden Marah Ingatannya Dinyatakan Bermasalah: Saya Lansia dan Tahu Apa yang Saya Lakukan
Joe Biden Marah Ingatannya Dinyatakan Bermasalah: Saya Lansia dan Tahu Apa yang Saya Lakukan

Biden disebut tidak dapat mengingat tonggak sejarah dalam hidupnya seperti kapan putranya, Beau Biden, meninggal

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan

Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis
Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis

Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN

Baca Selengkapnya