Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertaruh Nyawa Melawan Keputusasaan dari Pengungsian Hingga Terdampar di Lautan

Bertaruh Nyawa Melawan Keputusasaan dari Pengungsian Hingga Terdampar di Lautan Kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh terpapar Covid-19. ©SUZAUDDIN RUBEL/AFP

Merdeka.com - Banyak orang Rohingya ditakutkan meninggal di tengah laut tiga minggu setelah kapal mereka terdampar di lepas pantai India, di mana sedikitnya 160 orang yang masih ada di atas kapal terancam kelaparan. Hal ini disampaikan anggota keluarga dan badan pengungsi PBB.

Mohammed Rezuwan Khan, yang kakak dan keponakannya berusia 5 tahun berada di atas kapal itu mengatakan kepada CNN, dua anak-anak dan seorang perempuan meninggal. Mereka yang masih hidup tidak punya air, makanan, maupun obat-obatan.

"Kami sangat khawatir dan ingin mereka diselamatkan. Semakin sulit bagi mereka untuk bertahan hidup," kata Rezuwan Khan dikutip dari CNN, Rabu (21/12).

Dia menambahkan, dia terakhir berbicara dengan kapten kapal itu pada Minggu.

Rezuwan mengatakan kakaknya ingin mencari kehidupan yang lebih baik untuk putrinya sehingga memutuskan ikut menempuh perjalanan laut yang berbahaya keluar dari Bangladesh pada 25 November.

"Orang-orang Rohingya semakin putus asa, mereka mau membahayakan nyawa mereka," kata Rezuwan Khan.

Kapal itu dilaporkan karam sejak akhir November karena mesinnya rusak. Saat ini kapal berada di dekat wilayah India di Kepulauan Andaman dan Nikobar di Teluk Benggala. Kapal diperkirakan menuju Malaysia dari Bangladesh, di mana 1 juta Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsian setelah melarikan diri dari negara mereka di Myanmar untuk menghindari kekerasan militer.

Perjalanan laut dari Cox's Bazaar ke Malaysia memerlukan waktu berminggu-minggu dan kondisi di laut sangat menantang. Rezuwan mengatakan banyak penumpang kapal yang terdampak terpaksa minum air hujan, dan ketika keputusasaan semakin meningkat, mereka terpaksa minum air laut.

CNN tidak bisa memverifikasi apakah ada korban jiwa di kapal tersebut.

Namun juru bicara PBB mengatakan berdasarkan laporan yang belum diverifikasi, sedikitnya 20 orang kemungkinan telah meninggal.

Juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Asia, Babar Baloch mendesak India dan Sri Lanka membantu menyelamatkan penumpang kapal tersebut. Desakan juga disampaikan Parlemen ASEAN untuk HAM.

Baloch mengatakan, PBB meyakini ada 2.000 Rohingya yang menempuh perjalanan laut berbahaya di tahun ini. Kebanyakan dari mereka meninggalkan kamp pengungsi yang padat di Cox's Bazaar, Bangladesh, di mana kondisinya sangat buruk. Perempuan juga berisiko mengalami pelecehan seksual dan kekerasan.

"Tolong lihatlah kami sebagai manusia"

Sementara itu, Rahan Uddin mengatakan adiknya yang berusia 17 tahun juga ada di kapal tersebut. Adiknya ingin ke Malaysia untuk mencari kerja dan menghasilkan uang untuk membantu membayar pengobatan orang tuanya yang sakit-sakitan.

"Kami sangat mengkhawatirkan dia dan keselamatannya," ungkap Uddin.

"Kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak."

Rezuwan Khan mengatakan dia ingin komunitas internasional memandang mereka sebagai manusia.

"Tolong lihatlah kami sebagai manusia," ungkapnya.

"Izinkan saudara kami turun dari kapal," lanjutnya.

"Tolong selamatkan orang-orang Rohingya. Jika tidak, kami bisa mati."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan

Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung

Kapal Karam di Laut Aceh, 69 Pengungsi Rohingya Ditemukan Terapung

Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung

Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Laut Aceh Barat, Banyak Perempuan dan Anak Terkatung-katung

Satu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.

Baca Selengkapnya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya

Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya

Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Houthi Tidak Menyerang Kapal Kargo Asal China dan Rusia di Laut Merah

Terungkap, Ini Alasan Houthi Tidak Menyerang Kapal Kargo Asal China dan Rusia di Laut Merah

Beberapa perusahaan pelayaran menghindari jalur pelayaran tempat Houthi melancarkan serangan.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya