Ayah & Anak India Tewas Diduga Disiksa Polisi, Picu Unjuk Rasa Seperti George Floyd
Merdeka.com - Kematian seorang ayah dan anak diduga karena penyiksaan polisi telah memicu kemarahan di seluruh India, di mana banyak orang menggambarkannya mirip dengan pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat (AS) yang memicu unjuk rasa di seluruh dunia.
Kasus ini menjadi sorotan baru atas kebrutalan polisi hanya beberapa pekan setelah pembunuhan Floyd, seorang pria Afrika-Amerika, oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis, AS.
J Jayaraj (58) dan Bennicks Immanuel (31) ditangkap pada 19 Juni dan dituduh membuka toko mereka melewati jam malam, melebihi batas waktu yang diizinkan di negara bagian Tamil Nadu, yang telah memberlakukan kembali lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Dilansir Alarabiya, Senin (29/6), pejabat mengatakan mereka meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian. Keluarga mereka menuding dalam sebuah surat keberatan tertulis bahwa mereka disiksa dengan kejam oleh polisi dan menderita pendarahan di bagian dubur.
Dua polisi yang diduga terlibat penyiksaan dipecat, kata Kepala Menteri Negara Bagian Tamil Nadu, Edappadi Palaniswami. Dia menambahkan pada Minggu, kasus tersebut akan dialihkan ke biro federal, Biro Investigasi Pusat, sambil menunggu persetujuan dari Pengadilan Tinggi Madras.
Kematian di kota kecil Sathankulam itu memicu protes pekan lalu dan pemilik toko di seluruh Tamil Nadu melakukan pemogokan pada Rabu.
"Berdasarkan dari apa yang saya dengar. Benar-benar terpana, sedih dan marah ... yang bersalah tidak boleh dibiarkan tanpa hukuman," kicau artis Bollywood, Priyanka Chopra pada Sabtu.
"Mari kita menuntut keadilan yang sama dengan yang kita lakukan untuk George Floyd," kata artis Krystle D'Souza.
Politikus Tamil Nadu, aktivis sosial, dan pengacara, Jignesh Mevani menulis, “George Floyd di India jauh lebih banyak."
"Akankah ribuan warga India turun ke jalan seperti di Amerika?" kicaunya di Twitter.
Pemimpin oposisi, Rahul Ghandi menyebut kasus itu sebagai sebuah tragedi.
"Tragedi ketika pelindung kami berubah menjadi penindas."
Beberapa laporan kelompok-kelompok hak asasi manusia di India telah merinci kasus-kasus dugaan penyiksaan terhadap tersangka dalam tahanan, di mana polisi kerap menyatakan kematian akibat bunuh diri atau sebab alamiah.
Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Nasional, 3.146 orang tewas di tahanan polisi dan peradilan pada 2017-2018.
"Kekerasan penahanan dan penyiksaan begitu merajalela di India sehingga hampir menjadi rutinitas," katanya dalam sebuah laporan.
"Ini merupakan bentuk ekses terburuk dari pegawai negeri yang dipercayakan dengan tugas penegakan hukum."
Para aktivis juga mengatakan, proses hukum dalam kasus seperti itu sangat jarang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaPutra Komandan Pussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) TNI AD belum lama ini.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu juga, Kasad memberikan pesan kepada para prajurit agar tidak hidup bermewah-mewah.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap empat pelaku, tiga lainnya sedang diburu.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnya