ASEAN bersatu hadapi China soal konflik Laut China Selatan
Merdeka.com - Konflik Laut China Selatan belum dapat diselesaikan hingga saat ini. Negara yang mengakui Laut China Selatan kerapkali bersitegang guna ingin menguasai Laut China Selatan.
Sementara dalam KTT ASEAN yang digelar di Malaysia menyinggung Laut China Selatan. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan negara mana saja harus menghentikan membangun pulau buatan dan memiliterisasi klaimnya di Laut Tiongkok Selatan.
"Demi stabilitas kawasan, para pengklaim harus menghentikan reklamasi, pembangunan dan militerisasi di wilayah-wilayah disengketakan (di Laut China Selatan)," kata Obama pada pertemuan AS dan 10 negara ASEAN.
Sementara negara-negara ASEAN bersatu menanggapi konflik Laut China Selatan.
Berikut ASEAN bersatu hadapi China soal Laut China Selatan:
PM Najib minta Laut China Selatan diselesaikan secara damai
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak minta perselisihan Laut China Selatan harus diselesaikan secara damai. Bahkan semua pihak bisa mengendalikan diri terhadap konflik Laut China Selatan."Kita memberi penekanan terhadap pentingnya menyelesaikan sengketa secara damai, sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS (Konvensi PBB Tentang Hukum Laut)," kata Najib dalam KTT ASEAN seperti dikutip themalaysianinsider.com, Sabtu (21/11).Najib juga meminta semua negara ASEAN memelihara perdamaian, keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan. Konflik Laut Cina Selatan perebutan negara yaitu Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei.Sementara China sedang membangun pangkalan militer yang sudah mencapai kemajuan di wilayah sengketa tersebut. Dalam perkembangan lain, Najib juga ingin negara-negara Asia Tenggara untuk bekerjasama dalam menemukan solusi menyelesaikan berbagai masalah.
PM Aquino minta negara ASEAN tak mengklaim Laut China Selatan
Presiden Filipina Benigno Aquino III menyerukan negara ASEAN untuk tidak membiarkan China menggunakan kekerasan dalam konflik Laut China Selatan. Sebab, penyelesaian Laut China Selatan harus secara hukum internasional. Aquino yang menghadiri KTT ASEAN di Malaysia juga meminta negara Asean tidak terpengaruh ketegangan terhadap China yang sedang membangun pangkalan militer di sekitar Laut China Selatan. "Sebagai negara ASEAN dari negara manapun tidak boleh mengklaim Laut China Selatan bagian miliknya dan menggunakan ancaman kekuatan militer untuk mengklaimnya," kata Aquino seperti dikutip inquirer.net, Sabtu (21/11)."Kami(ASEAN) membutuhkan stabilitas di kawasan Laut China Selatan," tambahnya.
Jokowi berharap ASEAN ciptakan stabilitas di Laut China Selatan
Dalam pidato di KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo menyentil China mengenai Laut China Selatan. Jokowi mengatakan China merupakan mitra penting ASEAN dan sudah seharusnya bekerja sama untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut."China merupakan mitra penting ASEAN. Kerja sama ASEAN-China akan memasuki seperempat abad tahun depan. ASEAN dan China harusnya mampu menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan, dalam hal ini Laut China Selatan," ucap Jokowi di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11).Jokowi menambahkan ketegangan di Laut China Selatan harus dikurangi dan kegiatan-kegiatan yang dapat menciptakan ketegangan harus dihentikan. Menurut orang nomor satu di Indonesia ini, negara-negara di sekitar kawasan Laut China Selatan sebaiknya mengedepankan semangat kerja sama."Saya percaya dan yakin, tidak ada satu pun dari kita yang menginginkan ketidakstabilan di Laut China Selatan," kata Presiden Jokowi.Untuk itu Presiden Jokowi berharap, setiap negara yang terlibat dalam masalah Laut China Selatan hendaknya menghormati hukum internasional yang berlaku. Negosiasi Code of Conduct harus dipercepat. Selain itu, Declaration of Conduct harus diimplementasikan secara utuh dan efektif.Presiden jokowi juga menyerukan ASEAN dan China harus mampu membangun kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan. Hal ini mengingat potensi ekonomi ASEAN dan China sangat besar."Kita telah memiliki target perdagangan dua arah sebesar USD 1 triliun pada tahun 2020. Selain itu, investasi ditargetkan mencapai USD 150 miliar," paparnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaKe Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ganjar Ungkap Solusi Konflik Laut China, Prabowo Jawab Sindiran Anies Soal Alutsista Bekas
Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersiap beradu gagasan terkait tema Pertahanan
Baca SelengkapnyaMenlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca Selengkapnya