AS pertimbangkan beri lebih banyak sanksi ke Rusia
Merdeka.com - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menerapkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dalam waktu dekat. "Kami sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia dan keputusan akan dibuat dalam waktu dekat," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan, dikutip dari kantor berita Xinhua, Selasa (17/4).
Pengumuman itu datang satu hari setelah seorang pejabat senior AS mengungkapkan bahwa Washington sedang mempersiapkan untuk meluncurkan sanksi baru karena dukungannya terhadap pemerintah Suriah.
Pemerintah Trump telah memberikan dua sanksi terhadap Rusia dalam beberapa minggu terakhir, yaitu dugaan campur tangan mereka dalam pemilihan Presiden AS 2016 dan serangan cyber.
Hubungan Washington-Moskow terus memburuk setelah dugaan serangan senjata kimia di Suriah pada 7 April, Presiden AS Donald Trump menuduh Rusia, bersama dengan Iran mendukung pemerintahan Assad di Suriah melakukan serangan kimia.
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis pada Sabtu meluncurkan serangan rudal di Ibu Kota Suriah, Damaskus dan Homs sebagai respons atas tuduhan penggunaan senjata kimia di distrik yang dikuasai pemberontak di timur Damaskus pekan lalu.
Pemerintah Suriah telah membantah keras tuduhan itu, dan menyerukan organisasi internasional Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk mengirim misi pencari fakta menyelidiki kebenaran.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Ruhani mengutuk serangan udara yang dilakukan AS. Mereka menganggap tindakan tersebut ilegal dan secara serius merusak penyelesaian politik di negara yang dilanda perang tersebut.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaLama Tak Terdengar Kabar, Begini Kondisi Terbaru RS Indonesia di Gaza Setelah Diserang & Dijadikan Markas Tentara Israel
Kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPutin Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Rusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas
Begini detik-detik intelijen Turki gerebek persembunyian agen Mossad Israel yang hendak bunuh petinggi Hamas.
Baca SelengkapnyaPutin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Putin Hadiahi Kim Jong-un Mobil Mewah Buatan Rusia, Berlapis Baja dan Bisa Berenang
Baca Selengkapnya