AS Perintahkan WhatsApp Telusuri Beberapa Pengguna Asal China
Merdeka.com - AS secara diam-diam menelusuri sekelompok pengguna WhatsApp asal China sejak November 2021, kemungkinan sebagai upaya untuk menghentikan penjualan obat opioid ilegal seperti dilaporkan Forbes. Opioid adalah zat yang bekerja pada reseptor opioid untuk menghasilkan efek seperti morfin. Secara medis mereka terutama digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, termasuk anestesi.
Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA) memerintahkan WhatsApp, yang dimiliki Facebook, untuk menelusuri tujuh pengguna yang berbasis di China dan Makau, sebuah langkah yang diperbolehkan UU yang disebut Pen Register Act untuk melakukan penelusuran tanpa perlu menjelaskan alasannya, menurut laporan yang diunggah online pada Senin itu.
Mengutip permohonan pengawasan yang baru-baru ini diajukan di pengadilan Ohio, Forbes mengatakan agen DEA - tanpa mengetahui identitas salah satu dari mereka yang ditargetkan - memerintahkan WhatsApp untuk melacak alamat IP dan nomor yang digunakan target untuk berkomunikasi, serta kapan dan bagaimana caranya mereka menggunakan aplikasi tersebut.
DEA tidak mencari isi dari pesan dalam aplikasi tersebut; WhatsApp tidak dapat menyediakan apa pun karena layanannya memiliki fitur enkripsi pesan.
Menurut laporan itu, dikutip dari laman South China Morning Post, kasus ini kemungkinan terkait dengan penyelidikan terhadap upaya individu dan entitas China untuk mengirimkan opioid ke AS. Forbes mengutip angka dalam permohonan pengadilan yang ditemukan di halaman Facebook di mana bahan kimia dijual oleh perusahaan yang menjanjikan bahan kimia "penelitian".
Pengiriman fentanil dan opioid mematikan lainnya ke AS telah menjadi salah satu dari banyak masalah yang merusak hubungan dengan China, dan perselisihan telah meningkat karena overdosis di Amerika telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan pada Juli rekor 93.000 overdosis obat di negara itu pada tahun 2020, dengan fentanil dan analognya menjadi penyebab sebagian besar kasus.
Berdasarkan Pen Register Act, agen federal hanya perlu menyediakan tiga elemen untuk membenarkan pelacakan pengguna aplikasi: identitas pengacara atau petugas penegak hukum yang membuat aplikasi; identitas instansi yang mengajukan permohonan; dan sertifikasi dari pemohon bahwa "informasi yang mungkin diperoleh relevan dengan penyelidikan kriminal yang sedang dilakukan oleh lembaga tersebut".
Meta Platforms belum Facebook tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pesanan DEA.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp
Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaWaspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman
Padahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.248 Pinjol Ilegal Ditutup Sepanjang 2023
Salah satu ciri pinjaman online ilegal adalah penawaran layanan melalui pesan singkat, baik dalam bentuk SMS dan Whatsapp.
Baca SelengkapnyaGuru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah
Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp
Baca SelengkapnyaBantu Warga yang Sakit Melalui Whatsapp "Lapor Pak Kapolres", Polres Cimahi Gercep Langsung Terjunkan Dokter
Polres Cimahi memberikan respon cepat atas pengaduan masyarakat. Anggota Polres bahkan kedapatan terjun langsung menanggapi.
Baca SelengkapnyaSempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pemilik Akun TikTok Lain yang Ancam Tembak Anies, Sosoknya Pemuda Asal Jember
Polisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya