AS Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Venezuela
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendesak warganya untuk "sangat mempertimbangkan" segera meninggalkan Venezuela, dan tidak mengunjunginya, karena ada peringatan perang saudara oleh kepala angkatan bersenjata negara itu terkait rencana mengkudeta Presiden Nicolas Maduro yang didukung oleh Washington.
Dalam pidato pada Kamis 24 Januari, Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, menuduh pihak oposisi yang dipimpin Juan Guaido berupaya melakukan kudeta terhadap Maduro.
"Kami di sini untuk menghindari, dengan cara apa pun konflik antar Venezuela. Bukan perang saudara yang akan menyelesaikan masalah Venezuela, tetapi dialog," kata Padrino, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (25/1).
"Kami anggota angkatan bersenjata tahu betul konsekuensi (perang), hanya dari melihat sejarah kemanusiaan satu abad terakhir, ketika jutaan manusia kehilangan nyawa mereka," tambah Padrino, yang diamini oleh para petinggi angkatan bersenjata Venezuela.
Sementara itu, Maduro mendapat dukungan internasional pertama dari Rusia, ketika Vladimir Putin menghubunginya via telepon, belum lama ini. Pemimpin Negeri Beruang Merah itu, sebagaimana disiarkan oleh Kremlin, berpendapat bahwa krisis yang terjadi di Venezuela "diprovokasi dari luar negeri".
Menanggapi pendapat Putin, Maduro berbicara di Mahkamah Sgung di Caracas pada Kamis sore, dia telah memberi tahu Putin "sebuah provokasi besar sedang berlangsung di Venezuela, diarahkan langsung oleh pemerintah AS".
"Saya percaya dunia tidak meragukannya lagi, bahwa Donald Trump ingin memaksakan de facto, pemerintahan inkonstitusional dan melakukan kudeta di Venezuela terhadap rakyat dan melawan demokrasi ... Mereka ingin memecah-belah republik ini," tegas Maduro.
"Apakah kita menginginkan kudeta di Venezuela? Akankah kita melegitimasi pemerintahan boneka yang digerakkan dari luar negeri? Apakah kita akan membiarkan konstitusi kita dilanggar? Tidak!" lanjutnya berapi-api.
AS Tingkatkan Tekanan pada Venezuela
Di lain pihak, Donald Trump telah memperingatkan bahwa "semua opsi ada di atas meja" terkait respons AS jika pemerintah Maduro berusaha mempertahankan kekuasaan secara paksa.
Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, menolak untuk mengesampingkan tindakan militer pada hari Kamis, tetapi mengatakan penekanan langsung akan terjadi melalui langkah-langkah ekonomi.
"Apa yang kami fokuskan saat ini adalah memutuskan rezim Maduro yang tidak sah dari sumber pendapatannya," kata Bolton kepada wartawan.
"Kami berpikir konsisten dengan pengakuan kami terhadap Juan Guaido sebagai presiden sementara konstitusional Venezuela, bahwa pendapatan tersebut harus diberikan kepada pemerintah yang sah. Ini sangat rumit. Kami sedang melihat banyak hal berbeda yang harus kami lakukan, tetapi itu masih dalam proses," lanjutnya.
Uni Eropa telah menyerukan pemilu ulang di Venezuela, tetapi sebagian besar negara anggota belum mengikuti Washington mengakui Guaido, kepala majelis nasional yang dipimpin oposisi.
Namun Inggris, mematahkan pendapat umum Eropa pada hari Kamis, dan setuju memihak AS.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaBawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik
Ganjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBegini Persiapan Prabowo Hadapi Debat Capres Ketiga, Bakal Keluarkan Singkatan Seperti Gibran?
Debat ketiga capres akan digelar Minggu, 7 Januari 2024 mendatang dengan tema Pertahanan dan Hubungan Internasional
Baca Selengkapnya