Aplikasi TikTok Dianggap Ancam Keamanan Amerika
Merdeka.com - Anggota Senat Amerika Serikat (AS) dari Demokrat, , pada Selasa lalu merilis sebuah surat yang ditujukan kepada Kepala Departemen Angkatan Darat AS, Ryan McCarthy agar meningkatkan perhatian dalam penggunaan aplikasi TikTok yang bisa dimanfaatkan untuk merekrut remaja AS.
"Walaupun saya menyadari Angkatan Darat harus mengadaptasi teknik perekrutannya untuk menarik minat kaum muda Amerika untuk mengabdi, saya mendesak Anda untuk mengkaji potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi milik China sebelum memilih untuk menggunakan platform tertentu," tulis Schumer dalam surat tertanggal 7 November, dilansir dari South China Morning Post, Selasa (19/11).
TikTok, aplikasi video yang populer di kalangan remaja, semakin populer di kalangan remaja AS pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing karena perdagangan dan transfer teknologi.
Perusahaan pembuat aplikasi itu telah menekankan kemerdekaannya dari China tetapi gagal menenangkan ketegangan kongres tentang keamanan data pribadi warga AS yang menggunakan aplikasi tersebut. Sekitar 60 persen dari 26,5 juta pengguna aktif TikTok di AS berusia antara 16-24 tahun, kata perusahaan tersebut tahun ini.
“Pakar keamanan nasional telah menyuarakan keprihatinan tentang pengumpulan dan penanganan data pengguna TikTok, termasuk konten dan komunikasi pengguna, alamat IP, data terkait lokasi, metadata, dan informasi pribadi sensitif lainnya,” tulis Schumer.
Dikhawatirkan Tunduk Pada UU China
Chuck Schumer mengatakan khawatir dengan undang-undang China yang mengharuskan perusahaan domestik "untuk mendukung dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis China".
Komite antar-lembaga Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional pemilik TikTok, Beijing ByteDance Technology, mengakuisisi aplikasi media sosial AS senilai USD 1 miliar, Musical.ly.
Anggota parlemen AS juga menyatakan keprihatinan bahwa perusahaan China itu mungkin menyensor konten yang sensitif secara politis.
Schumer meminta Angkatan Darat untuk menjawab pertanyaan mengenai konsultasi intelijen apa pun yang telah dilakukan mengenai TikTok pada 6 Desember.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik akun Tiktok yang ancam tembak Anies Baswedan dijerat dengan Pasal 29 Undang-Undang ITE.
Baca SelengkapnyaAnies memberikan apresiasi yang besar kepada Polri atas penangkapan pelaku pengancaman penembakan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permendag No.31/2023 dinilai belum tegas atur TikTok Shop.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial AWK, berusia 23 tahun. Dia ditangkap di Jember.
Baca SelengkapnyaInstagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaKemendag akan terus memantau secara intens sampai proses kemitraan antara Tokopedia dan Tiktok 100 persen comply dengan Permendag 31.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ajudan dari ayah pemilik akun TikTok @lilbby.g selalu menanyakan jadwal kegiatannya.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut berhasil menuai beragam respons dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji aksi polisi tersebut.
Baca Selengkapnya