Anggota perempuan ISIS eks punker menangis ingin pulang kampung
Merdeka.com - Seorang perempuan warga Inggris yang bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Sally Jones, dikabarkan minta dipulangkan ke negara asalnya. Namun, konon dia dilarang kembali ke kampung halaman meski sudah merajuk hingga meneteskan air mata.
Dilansir dari laman SKYnews, Selasa (4/7), kabar itu didapat dari hasil wawancara dengan seorang perempuan asal Maroko, Aisyah (bukan nama sebenarnya), yang pernah tinggal di wilayah kekuasaan ISIS di Kota Raqqa, Suriah, mengatakan dia kini terpaksa mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian dijaga pasukan Kurdi. Ketika ditanya dalam wawancara apakah dia mengenal warga Inggris yang menjadi anggota ISIS di Raqqa, Aisyah menyebut nama Umma Hussain al Britani.
Konon nama itu adalah alias dari Sally. Sebab, di Raqqa Sally menikah dengan mantan Panglima Perang Digital ISIS, Junaid Hussain. Namun, suaminya tewas akibat serangan pesawat nirawak Amerika Serikat pada 2015 lalu.
"Dia (Sally) menangis dan minta supaya bisa pulang ke Inggris. Dia bilang kepada saya ingin kembali ke negaranya. Namun, ISIS tidak memberi izin dengan alasan dia adalah mantan istri petinggi militer," kata Aisyah.
Menurut Aisyah, Jones kira-kira berumur 50 tahun dan memiliki seorang anak berusia 12 tahun. Kabarnya, sang anak juga malah dijadikan ISIS sebagai algojo. Di masa lalu, Jones merupakan seorang vokalis perempuan kelompok band beraliran punk di Kota Kent. Namun, jika Jones ingin pulang, maka dia bakal menghadapi ancaman hukuman penjara seumur hidup.
Aisyah mengatakan, sebenarnya jarang warga asing yang datang ke wilayah ISIS berniat berperang. Dia menganggap Jones salah satu dari orang-orang yang ingin berperang. Contohnya seperti Aisyah. Dia hanya mengikuti sang suami yang menjadi penadah artefak kuno curian ISIS, lalu menyelundupkannya ke kolektor di Eropa. Sebab ISIS menjual benda-benda itu dengan murah dan dia bisa untung berlipat-lipat.
Meski demikian, belum diketahui apakah Jones memang benar-benar ingin pulang ke Inggris. Sebab dalam akun Twitter-nya, dia sempat bersumpah ingin syahid di Raqqa. Kini, kota itu sedang dikepung oleh pasukan Suriah didukung Rusia, dan pejuang Kurdi dibantu Amerika Serikat.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPembunuh Wanita yang Ditemukan Membusuk di Tambora Ternyata Suami Sendiri
Pelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca SelengkapnyaSeorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan
HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPasutri Dibunuh 2 Karyawan di Jaksel, Istri Lagi Hamil Tua Janin Ikut Tewas
Karena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaPegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki
Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaCurhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaRagam Kelakuan Arogan Pengendara di Jalan Berujung Viral, Teranyar Pakai Pelat Palsu TNI Ngaku Adik Jenderal
Momen para pengendara mobil arogan yang viral di media sosial memang sering membuat publik geleng-geleng kepala
Baca Selengkapnya