Amnesty International Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi
Merdeka.com - Amnesti Internasional mencabut gelar pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Kelompok HAM di Inggris hari ini menyatakan bahwa pencabutan gelar tersebut terkait dengan perlakuan Suu Kyi terhadap Muslim Rohingya yang tidak sesuai dengan penghargaan tersebut.
"Hari ini kami cemas bahwa anda (Suu Kyi) tidak lagi mewakili simbol harapan, keberanian, dan pembela HAM," ungkap Sekjen Amnesti Kumi Naidoo, yang dilansir dari CNN, Selasa (13/11).
Amnesti mengkritik Suu Kyi karena dianggap gagal menggenakan peran 'otoritas politik dan moral' dalam melindungi HAM di negaranya. Selain itu Suu Kyi juga dilucuti oleh sejumlah perhargaan lainnya karena tuduhan genosida terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya.
Pada bulan Desember, CNN telah mencoba menghubungi perwakilan Suu Kyi mengenai pencabutan ini. Namun, belum ada tanggapan hingga saat ini.
Sebagaimana diketahui, krisis Myanmar terjadi saat pasukan militer mengerahkan kampanye brutal untuk menghabisi warga Rohingya. Kampanye yang dilakukan Agustus tahun lalu itu, mendorong 700.000 warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
Mereka takut untuk pulang ke Myanmar yang mayoritas beragama Budha, sekalipun ada kesepakatan untuk dipulangkan.
Namun, militer Myanmar membantah pihaknya telah melakukan kesalahan. Mereka menganggap hal tersebut adalah cara sah untuk membasmi militan Rohingya.
Tetapi setelah pencari fakta-fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencari kebenarannya, terbukti pasukan militer memang melakukan 'pembersihan etnis'. PBB juga telah menyiapkan dakwaan terhadap Panglima Militer Myanmar dan lima komandan agar bertanggung jawab terkait hal ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Respons Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur: Tujuannya Goyang Pemerintah yang Sudah Baik
Menkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur
Baca SelengkapnyaKlaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya
Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia ke Aceh
Polresta Banda Aceh menetapkan seorang pengungsi etnis Rohingya, Muhammad Amin (35) sebagai tersangka penyelundupan manusia.
Baca SelengkapnyaPolisi Bongkar Motif Etnis Rohingya ke Aceh, Bukan Mengungsi Tapi Cari Kerja
"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Anies: Pesan Rakyat Mau Perubahan
Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnya